
Grup Astra Gugat PKPU Perusahaan Kongsi China Sonangol

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi Grup Astra yakni PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada PT China Sonangol Media Investment, pengembang Gedung Indonesia 1 Tower-Electricity, Jakarta.
Berdasarkan Sistem Penelusuran Informasi Perkara PN Jakarta Pusat, pengajuan ini tak hanya diajukan oleh Pemohon yakni Acset, tapi juga dua pihak lainnya yakni China Construction Eighth Engineering Division Corp Ltd dan PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia.
Pendaftaran pengajuan PKPU dilakukan pada 12 November 2020 dengan nomor perkara 385/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst. Termohon adalah China Sonangol Media Investment.
Adapun kuasa hukum Pemohon yakni Alamo Dewanta Laiman SH LLM.
Sidang pertama akan digelar pada Senin depan, 23 November 2020.
Petitum atau hal yang dimohonkan antara lain:
- Mengabulkan Permohonan PKPU terhadap Termohon PKPU;
- Menetapkan PKPU Sementara Termohon PKPU untuk paling lama 45 hari terhitung sejak putusan perkara a quo;
- Menunjuk Hakim Pengawas dari Hakim-Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas untuk mengawasi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Termohon PKPU.
Mengacu laporan keuangan Acset per September 2020, tercatat beberapa kontrak kerja yang masih berlangsung termasuk untuk Gedung Indonesia 1 Tower. Induk usaha dari Acset yakni PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII).
Untuk porsi Acset untuk kontrak konstruksi proyek ini mencapai 100% dengan nilai kontrak Rp 1,06 triliun.
Pemberi proyek yakni China Sonangol Media Investment yang diterima pada April 2017 dengan periode kerja 47 bulan atau 4 tahun. Lokasi proyek ini berada di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.
Pada 2015 silam, Detikfinance melaporkan informasi peletakan batu pertama proyek ini. Gedung kembar setinggi 303 meter ini dibangun oleh China Sonangol Media Investment, perusahaan patungan antara PT China Sonangol Land dan Media Group.
Peletakan batu pertama gedung ini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu 23 Mei 2015.
Gedung ini akan menjadi landmark baru Jakarta. Kelebihan gedung ini adalah menggunakan konsep hijau dengan kaca double glass sehingga meminimalkan pencahayaan lampu, emisi rendah, serta sistem daur ulang limbah.
"Adanya fasilitas perkantoran nomor satu, layanan restoran dan ritel yang variatif, serta apartemen mewah dengan pelayanan unggulan, menjadikan 'Indonesia 1' sebagai tempat yang paling dicari," kata Direktur China Sonangol Media Investment, Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Sabtu (23/5/2015).
Gedung ini juga direncanakan terhubung langsung dengan stasiun mass rapid transit (MRT), yang kini sedang dibangun.
Indonesia 1 direncanakan memiliki menara kembar dengan masing-masing memiliki 59 dan 55 lantai, yang dibangun di atas lahan seluas 306.000 m2.
Menara di sebelah utara terdiri atas perkantoran dari lantai 4 hingga 44, dengan luas 1.695 m2 sampai dengan 1.830 m2.
Sedangkan service apartment dari lantai 47 hingga 57. Apartemen ini terdiri atas tipe studio dengan luas 29,6 m2 sebanyak 36 unit. Lalu tipe 1 kamar tidur seluas 55,2 m2 sebanyak 63 unit, tipe 1 kamar tidur seluas 76 m2 sebanyak 24 unit, tipe 2 kamar tidur seluas 122 m2 sebanyak 2 unit. Total apartemennya 161 unit.
Untuk menara selatan, terdiri atas perkantoran dari lantai 4 hingga 46, dengan luas antara 1.685 m2 hingga 1.830 m2. Ada juga restoran dengan dari lantai 49 hingga 55 dengan pemandangan kota Jakarta.
Lantai 1 hingga 4 gedung ini untuk area service restaurant. Akan ada 7 lantai parkir di basement gedung ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayar Utang, Anak Usaha UNTR Rights Issue Jumbo Rp 1,5 T
