
Market Cap BCA Kokoh di Puncak, Charoen Depak Sinarmas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kinerja fantastis pada pekan lalu, berada di posisi kelima dari indeks utama Asia lainnya.
Secara mingguan, pekan lalu IHSG menguat 4,04% ke level 5.335,53. Investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 827,79 miliar.
Nilai kapitalisasi 10 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengalami peningkatan.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu (6/11/2020), total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.841 triliun,menguat dari posisi sebelumnya Rp 2.685 triliun.
Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)
No. | Emiten | 6 Nov 2020 | No. | Emiten | 27 Okt 2020 | No. | Emiten | 23 Okt 2020 |
1. | Bank Central Asia/BBCA | 769 | 1. | Bank Central Asia/BBCA | 707 | 1. | Bank Central Asia/BBCA | 704 |
2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 435 | 2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 410 | 2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 402 |
3. | Unilever/UNVR | 308 | 3. | Unilever/UNVR | 299 | 3. | Unilever/UNVR | 302 |
4. | Bank Mandiri/BMRI | 280 | 4. | Telkom/TLKM | 267 | 4. | Telkom/TLKM | 261 |
5. | Telkom/TLKM | 280 | 5. | Bank Mandiri/BMRI | 260 | 5. | Bank Mandiri/BMRI | 256 |
6. | Astra/ASII | 236 | 6. | Astra/ASII | 220 | 6. | Astra/ASII | 219 |
7. | Sampoerna/HMSP | 168 | 7. | Sampoerna/HMSP | 165 | 7. | Sampoerna/HMSP | 167 |
8. | Chandra Asri/TPIA | 145 | 8. | Chandra Asri/TPIA | 143 | 8. | Chandra Asri/TPIA | 141 |
9. | Indofood CBP/ICBP | 115 | 9. | Indofood CBP/ICBP | 113 | 9. | Indofood CBP/ICBP | 113 |
10. | Charoen Pokphand/CPIN | 105 | 10. | Sinarmas/SMMA | 104 | 10. | Sinarmas/SMMA | 104 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (6/11/2020)
Berdasarkan data di atas, seluruh kapitalisasi pasar mengalami penguatan, di mana ada 1 saham yang sebelumnya tidak masuk 10 saham berkapitalisasi besar, pada pekan lalu berhasil menggeser posisi ke-10 sebelumnya, yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selamat!
Pada pekan lalu, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 769 triliun, melesat Rp 62 triliun dari pekan sebelumnya, sekaligus menjadi kenaikan tertinggi dibandingkan dengan big cap lainnya pada akhir pekan lalu.
Selanjutnya, di posisi kedua masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 410 triliun atau naik tajam Rp 25 triliun.
Sementara itu, market cap PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sama, yakni Rp 280 triliun.
Sedangkan di posisi terakhir atau ke-10, pada pekan lalu diduduki oleh Charoen Pokphand dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 105 triliun, menggeser posisi sebelumnya yakni PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA).
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
Sentimen yang membuat IHSG berakhir menggembirakan pada pekan lalu adalah terkait perhelatan akbar 4 tahun sekali di Amerika Serikat (AS) yaitu pemilihan umum presiden.
Pada 3 November lalu, masyarakat AS berpartisipasi dalam pesta demokrasi untuk menentukan siapa layak duduk di kursi presiden AS ke-46 di Gedung Putih.
Namun pada Minggu (8/11/2020), calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus rival petahana Donald Trump, yakni Joseph 'Joe' Biden akhirnya keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS.
Biden bersama pasangannya, Kamala Harris, memperoleh 290 suara elektoral (electoral college votes) berbanding 214 untuk Trump. Butuh 270 suara elektoral untuk menjadi pemenang pemilihan presiden sehingga Biden sudah sah menggenggam status sebagai presiden AS terpilih.
Kemenangan Biden sejatinya sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Berbagai jajak pendapat mengunggulkan eks wakil presiden pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama ini ketimbang Trump.
Tidak hanya itu, investor di pasar keuangan pun sudah memasukkan kemenangan Biden dalam kalkulasi. Istilahnya priced-in, sudah ditakar kenaikannya.
Satu hal yang membuat pelaku pasar lebih nyaman dengan Biden adalah ekspektasi bahwa kebijakan pemerintah ke depan tidak akan 'aneh-aneh'.
Kemungkinan besar tidak ada lagi perang dagang yang memanas antara AS dengan berbagai negara, terutama China.
Tidak ada lagi presiden yang terang-terangan 'menyerang' gubernur bank sentral. Tidak ada lagi cuitan-cuitan di Twitter yang menggemparkan tidak hanya dunia maya tetapi juga dunia nyata.
"Biden adalah kabar baik buat pasar. Kami sudah lelah dengan dampak yang muncul dari cuitan-cuitan Trump," tegas Christopher Stanton, Chief Investment Officer Sunrise Capital Partners, sebagaimana dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap Emiten Rontok, 3 Besar Masih BBCA, BBRI & UNVR
