
Simak 7 Kabar, Pertimbangan Cari Cuan Saat Biden Mau Menang

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 3,04% di level 5.260,33 pada perdagangan Kamis (5/11/2020) di tengah sentimen pengumuman RI masuk resesi dan pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Untuk pertama kalinya pekan ini, asing akhirnya mencatatkan net buy atau beli bersih sebesar Rp 929,31 miliar di pasar reguler, sementara di pasar nego dan tunai terjadi jual bersih (net sell) Rp 241,50 miliar.
Data BEI menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 9,64 triliun.
Hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan keunggulan calon Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden dari lawannya petahana Partai Republik, Donald Trump, memberikan tenaga bagi IHSG untuk menguat.
Menurut Tim Riset CNBC Indonesia, kemenangan Joe Biden akan berdampak positif bagi negara-negara emerging market, sebab perang dagang AS-dengan China kemungkinan akan berakhir.
Selain itu, Biden juga berencana menaikkan pajak korporasi serta stimulus fiskal yang lebih besar, sehingga ada potensi capital inflow ke negara emerging market seperti Indonesia.
Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. Republik Indonesia (RI) sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini, ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Imbas Corona, Laba Garudafood Ambles Nyaris 30%
Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 211,94 miliar sampai dengan kuartal ketiga 2020.
Perolehan laba bersih tersebut tercatat turun 28,79% dari periode yang sama pada tahun lalu Rp 297,67 miliar.
Dengan penurunan tersebut, laba per saham dasar perseroan juga terkoreksi menjadi Rp 28,73 per saham dari sebelumnya Rp 40,34 per saham.
2. Lonjakan Data Bikin Laba XL Axiata Melesat 300% Lebih
Emiten jasa telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,07 triliun sampai dengan kuartal III-2020. Perolehan ini naik signifikan 316,32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 498,41 miliar.
Kenaikan laba bersih ini mengerek laba bersih per saham dasar perseroan menjadi Rp 194 per saham dari tahun lalu Rp 47 per saham.
Sepanjang 9 bulan ini, EXCL mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 4,99% menjadi Rp 19,65 triliun dari sebelumnya Rp 18,72 triliun.
3. Sempat Rugi di Q2, Barito Pacific Cetak Laba Rp 164 M di Q3
Emiten petrokimia milik pengusaha Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 11,29 juta atau setara Rp 164,15 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.540 per dollar AS sampai dengan kuartal III-2020.
Capaian ini membaik dibanding dengan kinerja keuangan perseroan di kuartal II-2020 yang merugi US$ 8,88 juta atau setara Rp 129,11 miliar.
Namun demikian, bila melihat secara tahunan, laba bersih emiten dengan kode saham BRPT ini masih turun 9,46% dari tahun lalu sebesar US$ 12,47 juta atau sekitar Rp 181,31 miliar.
4. Terungkap! Ini Fokus Bisnis BRIsyariah Pasca Merger
PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) mengharapkan usai penggabungan bank syariah BUMN rampung pada 1 Februari 2020 mendatang, bank hasil penggabungan masih akan tetap mempertahankan bisnis ritel yang saat ini dijalankan perusahaan. Pasalnya, saat ini bisnis ritel merupakan bisnis utama yang dijalankan oleh perusahaan.
Direktur Utama BRIsyariah Ngatari mengatakan setelah BRIS menjadi bank hasil penggabungan nanti, fokus bisnis perusahaan akan berubah ke wholesale banking dengan target bisa menembus pasar global. Namun, rencananya bank ini tetap akan mempertahankan bisnis yang saat ini dijalankan oleh masing-masing bank.