Detik-detik IHSG ke 6.200, Simak 7 Kabar Aksi Korporasi Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 January 2021 08:28
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli investor yang cukup massif kembali mendorong kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,45% ke level 6.153,63 poin. Optimisme tampaknya sedang dirasakan investor sehingga IHSG diperkirakan bisa menguat dan tembus 6.200 hari ini. 

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi pada Kamis kemarin (7/1/2021) mencapai Rp 21,72 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,61 juta kali. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 896,85 miliar.

Sebelum mulai transaksi saham hari ini, cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi menjelang perdagangan akhir pekan ini:

1. OJK Cabut Izin 2 Multifinance Sekaligus, Ada Apa?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha dua perusahaan pembiayaan atau multifinance dalam pengumuman bersamaan, yakni PT Mirasurya Multi Finance dan PT Wannamas Multi Finance.

"Melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-62/D.05/2020 tanggal 29 Desember 2020, OJK telah mencabut izin usaha Mirasurya Multi Finance yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Nomor 269, Bandung, Jawa Barat," tulis pengumuman OJK, dikutip Kamis (7/1/2021).

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Mirasurya Multi Finance Nomor 01 tanggal 2 November 2020 yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 3 November 2020, pencabutan izin usaha dilakukan terkait perubahan kegiatan usaha.

2. Adik Ipar Resign, Hary Tanoe Pimpin Lagi Bisnis Media MNC

Emiten media milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), mengumumkan pengunduran diri David Fernando Audy yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perseroan.

David Audy adalah suami dari Lina Priscilla, CEO PT Star Media Nusantara yang bertanggung jawab untuk mengelola artis dari berbagai program pencarian bakat yang diproduksi Grup MNC seperti Bintang Cilik dan Bintang Akting di RCTI, Indonesian Idol, KDI, Miss Indonesia, dan MTV VJ Hunt. Lina adalah adik Liliana Tanaja Tanoesoedibjo, istri dari Hary Tanoe.

Dalam keterangan yang disampaikan Direktur MNCN, Ruby Panjaitan di laman keterbukaan informasi BEI, dewan komisaris dan pemegang saham mayoritas perseroan telah merestui pengunduran diri David Audy yang berlaku efektif sejak 5 Januari 2021.

Sebagai gantinya, Hary Tanoe didapuk sebagai pelaksana tugas direktur utama perseroan sampai dengan adanya keputusan dari seluruh pemegang saham dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang akan datang.

3. Dikabarkan Mau Rights Issue Rp 14 T, BRI Buka Suara

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dikabarkan akan menerbitkan saham baru dengan nilai sekitar Rp 14 triliun atau US$ 1 miliar. Kabar tersebut dilansir dari pemberitaan Bloomberg, yang mendapatkan informasi dari pihak yang mengatahui rencana tersebut.

Bank dengan nilai aset terbesar ini, telah menunjuk adviser untuk melaksanakan aksi korporasi ini. Sumber Bloomberg juga menyebutkan dana tersebut guna memperkuat modal untuk mempersiapkan akuisisi.

"PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, bank BUMN dengan aset terbesar, sedang menjajaki rencana untuk mengumpulkan setidaknya $ 1 miliar melalui rights issue," tulis Bloomberg, Kamis (7/1/2021).

Ada kabar di kalangan pelaku pasar, bahwa rights issue tersebut merupakan bagian dari rencana BRI untuk mengakuisisi saham PT Pegadaian (Persero) dan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM). Namun demikian, saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai aksi korporasi ini, Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmargyo menampik kabar yang beredar tersebut.

"Berita itu tidak benar," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/1/2020).

4. Tok! Harga Rights Issue Bank Milik Dato' Tahir Rp 400/saham

Bank milik taipan Dato' Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) XIII untuk penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) yakni sebesar Rp 400/saham.

Dengan total saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya mencapai 4.999.958.150 miliar, maka total dana yang diraup perseroan untuk penguatan modal mencapai Rp 1,99 triliun.

"Setiap pemegang 5.000 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 2 Maret 2020 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia berhak atas 3.659 Saham HMETD," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, di BEI, dikutip Kamis (7/1/2021).

5. RS Hermina Dapat Suntikan Investor Baru dari Singapura

Luminous Investment Holdings Pte. Ltd., perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, resmi menjadi pemegang 5 juta saham (0,17%) PT Medikaloka Hermina Tbk (IDX: HEAL), perusahaan pengelola Rumah Sakit Hermina.

Aristo Setiawidjaja, Direktur Medikaloka Hermina, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan sebanyak 5 juta lembar saham HEAL yang dimiliki oleh Luminous Investment memiliki nilai nominal Rp 100/saham.

Saham Hermina dibeli Luminous di harga pelaksanaan Rp 4.000/saham dan tanggal pencatatan saham baru dilakukan pada 4 Januari 2021 setelah dilakukan diterbitkan sejak 30 Desember 2020.

Dengan harga pelaksanaan tersebut, manajemen HEAL mengantongi dana segar sebesar Rp 20 miliar.

"Luminous Investment masuk menjadi pemegang saham HEAL setelah Hermina melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement," katanya, dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (7/1/2021).

6. Grup Salim Borong 6,07% Saham Bank Mega

Grup Salim melalui anak usahanya yang bergerak di bisnis asuransi, PT Indolife Pensiontama memborong saham bank milik pengusaha dan pemilik CT Corp, Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Mengacu data kepemilikan saham di atas 5% yang dipublikasikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk transaksi pada 30 Desember, Grup Salim tercatat membeli sebanyak 422.807.744 saham saham Bank Mega. Pembelian saham ini terjadi dalam tiga kali transaksi atau setara 6,07% kepemilikan saham bank bersandi saham MEGA tersebut.

Dalam laporan yang dipublikasikan 4 Januari 2021 di keterbukaan informasi bursa, dengan membeli sebanyak 6,07% saham tersebut, nilainya diproyeksikan mencapai Rp 2,95 triliun sampai dengan Rp 3,04% bila merujuk pada harga penutupan perdagangan saham MEGA pada 29-30 Desember 2020 di rentang harga Rp 7.000 dan Rp 7.200 per saham.

7. Beri Cuan 255%, Saham ADHI Disuspen BEI

Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) karena kenaikan harga saham secara kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham ADHI di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 7 Januari 2021 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan melelaui pengumuman di laman website BEI, Kamis (7/1/2021).

Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Berdasarkan data bursa efek Indonesia, sepanjang dalam sepekan terakhir saham ADHI naik 13%, dalam sebulan saham ini sudah naik 40.23%. Nah, jika di hitung dalam tiga bulan terakhir saham ADHI sudah naik 255,45%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular