
BRI Mau Aksi Korporasi Besar & 9 Kabar Pasar Buat Cari Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (11/11/20) ditutup di zona hijau naik 0,86% di level 5.509,51 berhasil ditutup menembus level psikologisnya di angka 5.500.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,40 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 16,3 triliun.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini, ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.
1. Terungkap! BRI Sedang Siapkan Aksi Korporasi Besar
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sedang menyiapkan sebuah aksi korporasi yang berkaitan dengan pengembangan bisnis UMKM, terutama di sektor ultra mikro.
Aksi korporasi ini tampaknya cukup besar, sehingga membutuhkan audit laporan keuangan sebagai salah satu syaratnya. Untuk aksi korporasi ini, BRI melakukan audit laporan keuangan untuk buku kuartal III-2020.
Namun, Direktur Utama BRI Sunarso dan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengaku belum bisa menjelaskan aksi korporasi yang akan dilakukan.
2. Rights Issue Disetujui, BRMS Segera Bangun Pabrik Emas Baru
PT Bumi Resources Minerals Tbk(BRMS), anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan aksi korporasi Hak Memesan Efek terlebih dahulu (rights issue). Rencananya BRMS akan menerbitkan 24,5 miliar saham baru seri B.
Direktur perusahaan Herwin W. Hidayat dalam siaran resminya mengatakan RUPSLB menyetujui perubahan permodalan perusahaan dari rencana rights issue maka modal ditempatkan perusahaan akan meningkat sebanyak-banyaknya 24 miliar saham.
Nantinya, dana rights issue juga akan digunakan untuk pengembangan usaha yang meliputi pembangunan pabrik baru dengan kapasitas produksi 4.000 ton bijih emas per hari. Pabrik ini diperlukan untuk mengolah bijih emas dan perak menjadi dore bullion dari beberapa prospek di blok Poboya, Palu.
3. Sampai Oktober, Pembangunan Jargas PGN Capai 90%
Pembangunan jaringan pipa gas (jargas) oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sampai dengan Oktober 2020 telah mencapai 90% dari target pembangunan jaringan pipa gas di 127.384 sambungan rumah tangga (SR).
Pembangunan jargas ini dilakukan di 23 kabupaten/ kota yang merupakan penugasan pemerintah dengan dana APBN 2020.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan realisasi 90% bisa tercapai meski tengah dilanda pandemi Covid-19 karena kerja sama dengan stake holder (pemangku kepentingan) pusat dan daerah. Pelaksanaan pembangunan jargas pun menurutnya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
4. Bank Mega Buka Suara Soal Akuisisi Bank Harda
PT Bank Mega Tbk buka suara mengenai akuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang dilakukan oleh induk usaha Mega Corpora.
"Jadi akuisisi bank tentunya adalah keputusan pemegang saham. Tentu manajemen akan menjalankan dengan sebaik-baiknya," ujar Direktur Utama PT Bank Mega Tbk (MEGA) pada saat paparan kinerja Kuartal III-2020, Rabu (11/11/2020).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kostaman menjawab pertanyaan mengenai rencana Mega Corpora mengakuisisi Bank Harda dan sebuah bank lagi, serta arah konsolidasi perbankan.
5. Terungkap! Ini Rencana BNI dalam Ekspansi Internasional
Dengan kehadiran Royke Tumilaar sebagai nahkoda baru, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin memantapkan untuk go internasional. BNI bukan hanya menjadi corong BUMN di negara lain, tetapi juga berharap bisa merengkuh laba dari bisnis di negeri orang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam wawancara dengan CNBC Indonesia yang dilakukan pada Rabu (11/11/2020). Royke mengatakan bahwa target pertama ekspansi ke luar negeri adalah kawasan Indochina. Untuk memuluskan rencana tersebut, BNI pun telah melakukan sejumlah kajian.
"Kami akan melihat peluang ekspansi di beberapa negara terutama regional Indochina yang menjadi target untuk ekspansi," ujar Royke.