
Jika Biden Menang, Emas Bakal Terbang! Apa Anda Berani Beli?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak dengan volatilitas tinggi, artinya naik turun signifikan dalam waktu singkat Rabu kemarin. Pergerakan tersebut terjadi merespon hasil sementara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
Melansir data Refinitiv, harga emas sempat menguat 0,4% kemudian berbalik merosot 1,34% ke US$ 1.882,79/troy ons. Tetapi di akhir perdagangan emas dunia hanya melemah 0,33% di US$ 1.901,99/troy ons.
Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (5/11/2020), emas kembali menguat 0,63% ke US$ 1.915,27/troy ons di pasar spot.
Dilihat dari pergerakan emas sejak kemarin, pasar sepertinya merespon positif jika calon presiden dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden yang memenangi pilpres ketimbang petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Di awal perhitungan suara Rabu pagi kemarin, electoral vote Biden unggul jauh ketimbang Trump. Harga emas pun menguat.
Tetapi pada tengah hari, electoral vote Trump mulai menyusul, Presiden AS ke-45 ini juga masih unggul di beberapa negara bagian yang menjadi battleground, meski perhitungan suaranya belum selesai. Harga emas langsung berbalik merosot lebih dari 1%.
Sementara pada hari ini emas kembali menguat setelah Biden semakin dengan dengan kursi orang nomer 1 di Negeri Adi Kuasa.
Berdasarkan data dari NBC News, hingga sore ini, Biden memperoleh 253 electoral vote, artinya masih butuh 17 electoral vote lagi untuk memenangi pilpres. Sementara itu Trump sampai saat ini memenangi 214 electoral vote. Untuk memenangi pilpres diperlukan 270 electoral vote.
Data dari NBC News juga menunjukkan Biden untuk sementara unggul di Arizona yang memiliki 11 electoral vote, serta di Nevada dengan 6 electoral vote. Artinya jika kedua negara bagian tersebut berhasil dimenangi, maka Biden akan sukses melengserkan Trump.
Sementara itu, Dari perhitungan cepat Fox News, Biden tinggal selangkah lagi mendapatkan 270 electoral vote. Dari website media tersebut, Biden yang berpasangan dengan Kamala Harris memperoleh 264 suara sementara Trump yang berpasangan dengan Mike pence mendapatkan 214 suara.
Biden dan Partai Demokrat memang dinilai lebih menguntungkan bagi emas, sebab stimulus fiskal yang digelontorkan akan lebih besar ketimbang Trump dan Partai Demokrat. Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar emas untuk terus menanjak.
Nancy Pelosi, Ketua House of Representative (DPR) dari Partai Demokrat sebelumnya mengajukan stimulus fiskal dengan nilai US$ 2,2 triliun, yang tidak disepakati oleh Pemerintahan Trump, dan ditolak oleh Partai Republik.
Semakin besar stimulus artinya semakin banyak uang yang beredar di perekonomian, secara teori dolar AS akan melemah. Selain itu, inflasi juga berpotensi meningkat.
Emas akan diuntungkan dari dua sisi.Pertama, saat dolar AS melemah harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpotensi meningkat, harganya pun naik.
Kedua, secara tradisional emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi naik emas akan diburu investor.
