
Telkom, Indosat, XL, Siapa Berkinerja Terbaik di Q3?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di dalam negeri telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun ini hingga kuartal III-2020.
Secara keseluruhan, pendapatan ketiga perusahaan ini didorong oleh naiknya permintaan data internet di tengah pandemi Covid-19 ini.
Ketiga perusahaan yang dimaksud adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) alias Telkom, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Meski permintaan data mengalami peningkatan, namun kinerja masing-masing perusahaan ini beragam, bahkan ada yang masih mencatatkan kerugian.
Dimulai dari perusahaan pelat merah, TLKM mencatatkan kenaikan laba bersih tipis 1,33% secara year on year (YoY) hingga kuartal III-2020 lalu.
Tercatat laba, bersih perusahaan menjadi Rp 16,67 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 16,45 triliun.
Laba ini naik meski pendapatan perusahaan turun 2,62% YoY menjadi Rp 99,94 triliun pada akhir September 2020 lalu. Sedangkan pada September 2019 pendapatan perusahaan tercatat Rp 102,63 triliun.
Kontributor utama pendapatan perusahaan berasal dari anak usahanya Telkomsel yang bergerak di segmen bisnis mobile yang berkontribusi 73,2% pada pendapatan perusahaan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini. Tercatat Telkomsel menyumbang Rp 47,66 triliun, naik 10,6% secara tahunan (year on year/YoY).
Peningkatan pendapatan ini didorong oleh naiknya jumlah pelanggan sebesar 4,6% YoY menjadi 117,3 juta. Konsumsi layanan data tumbuh 42,5% YoY dan lalu lintas data meningkat 39,6% menjadi 6.681.637 terabyte.
Layanan fixed broadband triple play milik Telkom, IndiHome juga mengalami peningkatan kinerja. Tumbuh 17,1% menjadi Rp 16,11 triliun. Terjadi kenaikan jumlah pelanggan sebanyak 752 sepanjang tahun ini atau mencapai total lebih dari 7,76 juta pelanggan.
Namun kenaikan pendapatan dua produk ini masih belum mampu menahan turunnya pendapatan telepon yang turun menjadi Rp 15,13 triliun sampai akhir September lalu, di mana pada periode tahun lalu nilai pendapatan telepon ini mencapai Rp 21,25 triliun.
"Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi IndiHome yang menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan pendapatan Perseroan, selain bisnis mobile data yang tetap tumbuh dengan baik. Hal ini sejalan dengan fokus bisnis perusahaan pada tiga domain bisnis digital, yakni connectivity, platform dan services," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dalam siaran persnya.
Kemudian EXCL, perusahaan telco yang dikuasai Axiata Malaysia ini tercatat membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,07 triliun sampai dengan kuartal III-2020.
Laba bersih ini meroket 316,32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp 498,41 miliar.
Dari segi pendapatan, terjadi kenaikan sebesar 4,99% menjadi Rp 19,65 triliun dari sebelumnya Rp 18,72 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut dikontribusi dari naiknya pendapatan data sebesar 13,35% menjadi Rp 16,09 triliun dari sebelumnya Rp 14,19 triliun.
Sedangkan pendapatan non data mengalami turun menjadi Rp 2,24 triliun dari Rp 2,85 triliun. Pendapatan jasa interkoneksi turun menjadi Rp 606,46 miliar dai Rp 854,07 miliar.
Sedangkan ISAT masih mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 436,15 miliar pada periode 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2020.
Kerugian ini naik 60,75% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni rugi bersih sebesar Rp 284,59 miliar.
Meski demikian, pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan, naik 8,44% YoY menjadi Rp 20,59 triliun dari sebelumnya Rp 18,85 triliun.
Pendapatan selular menjadi kontributor utama pada pemasukan ISAT yakni sebesar Rp 17,03 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 15,08 triliun.
Selanjutnya ditopang dari pendapatan multimedia, komunikasi data, internet dan telekomunikasi tetap masing-masing sebesar Rp 3,16 triliun dan Rp 395,50 miliar.
President Director dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neam mengatakan pelanggan seluler ISAT mencapai 60,4 juta pada akhir September 2020, meningkat 2,8% dibanding tahun sebelumnya, dengan rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU/Average revenue per user) sebesar Rp 31,7 ribu dari sebelumnya Rp27,8 ribu, serta trafik data yang tumbuh sebesar 54,7% disbanding tahun sebelumnya.
"Meskipun di tengah persaingan ketat dan tantangan pandemi COVID19, kami terus menjaga momentum pertumbuhan dan terus berada pada jalur yang tepat mewujudkan strategi turnaround," katanya, dalam siaran pers.
Setelah melaporkan kinerjanya ini, hari ini Kamis (5/11/2020) ketiga saham telekomunikasi ini diapresiasi oleh para investor.
Saham TLKM tercatat menguat 5,43% ke Rp 2.720/saham. Asing pun ikut memborong saham ini pada sesi I, dengan net buy mencapai Rp 51,54 miliar.
Pergerakan saham EXCL pada sesi perdagangan hari ini juga ikut naik diapresiasi oleh investor dengan kenaikan 6,80% menjadi Rp 2.120/saham. Asing mencatatkan net buy senilai Rp 9,56 miliar.
Meski kinerja keuangan perusahaan masih merah, namun saham ISAT hingga pukul 11.30 WIB tadi diapresiasi dengan kenaikan 2,26% ke Rp 2.040/saham. Namun asing mencatatkan net sell senilai Rp 665,50 juta.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan DPR, Bos Telko RI Curhat Tantangan Bisnis New Normal
