Di Depan DPR, Bos Telko RI Curhat Tantangan Bisnis New Normal

Syahriza Sidik, CNBC Indonesia
02 July 2020 15:03
Komisi VI DPR RI. CNBC Indonesia/Anisatul Umah
Foto: Ilustrasi DPR/ CNBC Indonesia/Anisatul Umah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menyebabkan hampir semua sektor bisnis mengalami tekanan, tidak terkecuali di sektor bisnis jasa telekomunikasi (telko) di Tanah Air.

Menyikapi hal ini, sejumlah pimpinan perusahaan telekomunikasi di Indonesia terlibat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Umum Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Terhadap Informasi dan Information Communication Technology (ICT).

Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCL) Dian Siswarini menyampaikan, perusahaan di sektor telekomunikasi menghadapi tantangan menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.

"Jangan sampai itu juga menyebabkan turunnya belanja komunikasi," kata Dian, dalam pemaparan, Kamis (2/6/2020).

Meski demikian, industri telekomunikasi memiliki peranan yang penting untuk memfasilitasi masyarakat bekerja dan belajar dari rumah selama kebijakan pembatasan sosial, hal ini terlihat dari meningkatnya layanan traffic data di semua perusahaan telekomunikasi seperti XL, Telkomsel (anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Dian mencermati, dalam memasuki era kenormalan baru, bisnis telekomunikasi harus memastikan layanan dan perluasan jaringan berjalan normal.

Kedua, tren pengguna jasa telekomunikasi, di saat terjadinya krisis, traffic data melonjak hingga 20-30%. Namun menuju kenormalan baru terjadi perubahan perilaku digital, masyarakat pun lebih ingin berinteraksi dengan operator melalui kanal digital.

Tidak hanya itu, dalam menghadapi ketidakpastian akibat pandemi, operator telekomunikasi juga turut menyesuaikan ekspansi bisnis. Hal ini setidaknya sudah terefleksi dari pergerakan harga saham EXCL yang masih terkoreksi 13,97% sejak awal tahun.

"Dampak bisnis sekarang ini kami antisipasi adanya ketidakpastian, sudah terlihat dengan harga saham cukup tertekan, implementasi rencana bisnis dari waktu ke waktu kami sesuaikan dengan konteks yang ada," katanya.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro menuturkan, selama pandemi, traffic data Telkomsel mengalami kenaikan hingga 13%.

Aplikasi penunjang belajar jarak jauh dan rapat virtual mengalami lonjakan yang cukup signifikan seiring dengan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah selama PSBB (pembatasan sosial berskala besar) diberlakukan.

"Traffic payload bergeser ke pinggiran kota, ke daerah perumahan. Terjadi kenaikan traffic di aplikasi belajar jarak jauh dan video conference," kata Setyanto.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Merugi Rp 3 T, XL Cetak Laba Bersih Rp 713 M di 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular