Simak 7 Kabar Pasar, Merger 3 Bank Syariah BUMN Paling Ramai

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 October 2020 08:41
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Selasa (13/10/20) ditutup di zona hijau naik 0,78% di level 5.132,57.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 112 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9 triliun.

IHSG berhasil ditutup menembus level psikologisnya 5.100 meskipun keputusan RDG Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka 4%.

BI memandang bunga acuan tersebut masih inline dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 4%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).

"Keputusan ini mempertimbangkan perlunya jaga stabilitas Nilai Tukar Rupiah di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah."

Perry mengatakan, perbaikan ekonomi global berlanjut sesuai prakiraan sebelumnya.

Selain kabar tersebut, beberapa kabar emiten di kemarin juga menarik untuk disimak sebelum pembukaan perdagangan hari ini.

1. Digagas MIND ID, Bentar Lagi Ada Holding Indonesia Battery!

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk perusahaan Holding bernama PT Indonesia Battery untuk mengoperasikan pabrik baterai kendaraan listrik.

Hal tersebut disampaikan CEO Holding BUMN Pertambangan MIND ID atau Inalum Orias Petrus Moedak dalam sebuah diskusi tentang hilirisasi nikel secara virtual pada Selasa (13/10/2020).

Orias mengatakan pembangunan pabrik baterai akan dipimpin oleh Inalum melalui PT Aneka Tambang Tbk, bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Ketiga perusahaan ini lah nantinya menjadi bagian dari perusahaan holding Indonesia Battery ini. Saat ini pihaknya tengah menyusun pembentukan perusahaan Holding PT Indonesia Battery tersebut.

2. Resmi! Danareksa Sekuritas Jadi BRI Danareksa Sekuritas

Perusahaan efek PT Danareksa Sekuritas, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), resmi mengubah nama perusahaan menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas.

Keputusan ini berlaku efektif per 9 Oktober 2020.

"Bersama ini diumumkan bahwa terhitung efektif sejak 9 Oktober terdapat perubahan nama perseroan yang dinyatakan dalam akta pernyataan keputusan pemegang saham perubahan anggaran dasar nomor 2 tanggal 9 Oktober," tulis Direksi BRI Danareksa Sekuritas, dalam pengumumannya, dikutip Selasa (13/10/2020).

3. Jumbo! Bio Farma Minta Rp 45 T untuk Vaksin Covid Sinovac

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan total dana yang dibutuhkan pemerintah untuk pengadaan 260 juta vaksin corona hingga 30 Oktober 2021 nilainya mencapai Rp 45,51 triliun yang diajukan oleh Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero).

Informasi ini tertulis dalam dokumen paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual pada Senin (12/10). Total dana tersebut adalah anggaran yang diajukan oleh Bio Farma untuk pengadaan vaksin corona yang berasal dari Sinovac.

"Skema penyediaan vaksin dan pembiayaan yang diajukan Bio Farma untuk vaksin yang berasal dari Sinovac. Uang muka diperlukan Rp 3,6 triliun per Oktober 2020, dan uang muka (down payment/DP) sampai dengan awal 2021 sebesar Rp 24,21 triliun.

4. Pabrik Semen Ex-Holcim Meledak, Apa yang Terjadi?

Pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap dikabarkan meledak pada Sabtu siang 10 Oktober 2020 lalu. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini, melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden tersebut.

Dalam penjelasannya di laman keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indoneisa, Andika Lukmana menyatakan terjadi gangguan operasi di pabrik perseroan di Cilacap, Jawa Tengah di unit pembakaran bahan baku semen menjadi klinker atau pembuatan terak. Namun, menurutnya, tak terjadi ledakan seperti yang diberitakan di media massa.

5. Sah! BRISyariah Jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN

PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) ditetapkan menjadi bank survivor atau entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) dari merger tiga bank syariah BUMN.

Dua bank yang masuk dalam merger tersebut yakni PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

"Memperhatikan Perjanjian Penggabungan Bersyarat, setelah penggabungan menjadi efektif, BRIS akan menjadi entitas yang menerima penggabungan, dan pemegang saham BNI Syariah dan pemegang saham BSM, akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan," tulis manajemen BRIS dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (13/10/2020).

6. Duh...Makin Loyo, Kredit Bank di September Cuma Naik 0,12%

Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan kredit perbankan nasional pada September 2020 ini kembali melorot dan hanya naik 0,12% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Agustus 2020 yang masih sebesar 1,04%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan fungsi intermediasi dari sektor keuangan memang masih lemah akibat pertumbuhan kredit yang terbatas sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19.

Namun, meski penyaluran kredit turun, tapi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik dari 11,64% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi 12,88% (yoy) di September, karena didorong ekspansi keuangan pemerintah.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular