
Simak 7 Kabar Pasar, Merger 3 Bank Syariah BUMN Paling Ramai

4. Pabrik Semen Ex-Holcim Meledak, Apa yang Terjadi?
Pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) di Cilacap dikabarkan meledak pada Sabtu siang 10 Oktober 2020 lalu. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini, melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden tersebut.
Dalam penjelasannya di laman keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indoneisa, Andika Lukmana menyatakan terjadi gangguan operasi di pabrik perseroan di Cilacap, Jawa Tengah di unit pembakaran bahan baku semen menjadi klinker atau pembuatan terak. Namun, menurutnya, tak terjadi ledakan seperti yang diberitakan di media massa.
5. Sah! BRISyariah Jadi Survivor Merger Bank Syariah BUMN
PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) ditetapkan menjadi bank survivor atau entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) dari merger tiga bank syariah BUMN.
Dua bank yang masuk dalam merger tersebut yakni PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
"Memperhatikan Perjanjian Penggabungan Bersyarat, setelah penggabungan menjadi efektif, BRIS akan menjadi entitas yang menerima penggabungan, dan pemegang saham BNI Syariah dan pemegang saham BSM, akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan," tulis manajemen BRIS dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (13/10/2020).
6. Duh...Makin Loyo, Kredit Bank di September Cuma Naik 0,12%
Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan kredit perbankan nasional pada September 2020 ini kembali melorot dan hanya naik 0,12% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Agustus 2020 yang masih sebesar 1,04%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan fungsi intermediasi dari sektor keuangan memang masih lemah akibat pertumbuhan kredit yang terbatas sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19.
Namun, meski penyaluran kredit turun, tapi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik dari 11,64% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi 12,88% (yoy) di September, karena didorong ekspansi keuangan pemerintah.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]