
Karyawan Unilever Kena Covid, hingga Pizza Hut Bangkrut

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik pada perdagangan kemarin menguat 1,06% ke posisi 4.966,78. Nilai transaksi harian mencapai Rp 7,62 triliun dengan volume 7,72 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 609,067 kali.
Aktivitas perdagangan kemarin, diwarnai sejumlah sentimen yang mempengaruhi minat investor untuk bertransaksi di pasar saham domestik. Mari cermati rangkuman aksi korporasi dan peristiwa yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (3/7/2020):
1. Gegara Corona, Setoran Dividen BUMN 2021 Turun Jadi Rp 15 T
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan dampak Covid-19 juga akan terjadi pada setoran kepada negara. Diperkirakan tahun depan BUMN hanya akan mampu menyetorkan dividen sebesar Rp 10 triliun-Rp 15 triliun saja.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 90% perusahaan BUMN sangat terganggu dengan adanya Covid-19 sebab berdampak pada supply, demand, operasional. Perusahaan yang bisa sustain dalam kondisi saat ini seperti perusahaan telekomunikasi, perusahaan farmasi dan perkebunan.
"Mohon maaf, jebol dividen karena 90% kena Covid tahun ini Rp 43 triliun dividen dan (target awal) optimistis 2021 meningkat. Dengan adanya Covid kalo bisa 25% tahun ini yakni Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. Target awal di atas Rp 43 triliun," kata Erick dalam acara diskusi virtual, Kamis (2/8/2020).
2. OJK: Kredit Bank Masih Bisa Tumbuh 4% di 2020
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai 4%.
Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana dalam diskusinya bersama pelaku di sektor perbankan.
Kalangan bankir, menurut Heru optimistis, permintaan kredit kembali tinggi setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan demikian, sektor riil kembali bergerak.
"Perbankan masih optimis, kredit tetap tumbuh positif dan mereka mengatakan bisa mencapai 4%. Pelonggaran ini memberikan dampak luar biasa kepada sektor riil bisa tetap tumbuh," kata Heru Kristiyana dalam diskusi secara virtual, Kamis (2/7/2020) di Jakarta.
3. Indomobil Rights Issue, Pieter Tanuri Siap Masuk
Teka-teki siapa pemilik di balik PT Bina Raya Perkasa, perusahaan yang akan menyerap saham baru PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) akhirnya terjawab. Pemilik Bali United dan mantan pemegang saham mayoritas Multistrada yakni Pieter Tanuri ternyata menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Hal itu terungkap dalam jawaban direksi IMAS kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/7/2020) terkait dengan pertanyaan siapa saja pihak yang terlibat dalam aksi korporasi IMAS.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan, IMAS berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue kepada pemegang saham perseroan.
Saham yang akan diterbitkan adalah saham biasa sebanyak- banyaknya 1.229.012.627 saham biasa (1,22 miliar saham) dengan nilai nominal Rp 250/saham.
4. Wacana Pengawasan Bank Dikembalikan ke OJK
Pemerintah dikabarkan siap mengeluarkan lagi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Ada dua yang tengah disiapkan, yakni Perppu tentang LPS dan Perppu tentang OJK.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberikan pernyataan soal Perppu. Jokowi menegaskan tidak akan ragu mengeluarkan kebijakan extra ordinary dalam menghadapi situasi krisis yang disebabkan pandemi Covid-19. Salah satunya, kembali menerbitkan Perppu.
"Kalau minta Perppu lagi saya buatin Perppu. Kalau yang sudah ada belum cukup. Asal untuk rakyat, asal untuk negara saya pertaruhkan reputasi politik saya."
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi di depan jajaran menterinya dalam sidang kabinet pada 18 Juni 2020, dalam sebuah video yang diunggah Sekretariat Kepresidenan pada Minggu (28/6/2020).
5. Unilever Indonesia Tutup Pabrik, Ada Karyawan Terpapar Corona
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menutup salah satu pabrik di wilayah Cikarang Kabupaten Bekasi setelah beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif COVID-19. Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik Unilever Indonesia yang berlokasi di Cikarang.
"Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," kata Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (2/7).
Akibat kejadian ini, Unilever Indonesia mengklaim telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
6. Operator Pizza Hut AS Terancam Bangkrut, Pizza Hut RI Gimana?
PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia memastikan tak akan terdampak dari permasalahan pengajuan kepailitan NPC International, perusahaan pemegang waralaba terbesar Pizza Hut di Amerika Serikat (AS).
Merek Pizza Hut dimiliki oleh Yum! Brands Inc, perusahaan yang tercatat di bursa New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham YUM, sementara NPC hanya memegang lisensi waralabanya.
Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo menyampaikan, kepailitan yang terjadi di AS bersifat terpisah. Pasalnya, Sarimelati Kencana, merupakan pemegang hak lisensi waralaba tunggal di Indonesia.
"Kami tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pizza Hut Amerika Serikat tersebut. Apapun nanti putusan pengadilan di Amerika Serikat, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha kami, Pizza Hut di Indonesia," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/7/2020).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 10 Kabar Pasar yang Patut Disimak untuk Modal Cari Cuan
