
7 Kabar Penting Emiten: Ada dari Jasa Marga Hingga Indika

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik terkoreksi ke bawah level psikologis 6.000 pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (28/6/2021) meskipun asing mencatatkan pembelian bersih.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditutup melemah sebesar 1,38% ke level 5.939,47 poin dengan nilai transaksi Rp 11,41 triliun. Pelaku pasar asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 68,18 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa ini (29/6/2021):
1. Telkom Bukukan Laba Rp 6,01 T di Kuartal I-2021
Emiten telekomunikasi BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,01 triliun pada kuartal pertama 2021.
Laba bersih tersebut tercatat mengalami kenaikan 2,59% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 5,86 triliun. Kenaikan perolehan laba bersih ini berimbas pada kenaikan nilai per saham dasar TLKM menjadi Rp 60,71 per saham dari sebelumnya Rp 59,17 per saham.
Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pada periode 3 bulan pertama di tahun ini, Telkom membukukan pendapatan senilai Rp 33,94 triliun atau turun 0,73% dari tahun sebelumnya Rp 34,19 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan TLKM masih disumbang dari segmen pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika senilai Rp 19,14 triliun, sedikit turun dari tahun sebelumnya Rp 19,20 triliun.
2. INDY Akuisisi Tambang Emas Nusantara Resources Rp 657 M
PT Indika Energy Tbk (INDY) telah menandatangani suatu Scheme Implementation Deed untuk mengambil allih Nusantara Resources Limited (Nusantara) yang mengelola tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan melalui mekanisme Scheme of Arrangement.
Rencana transaksi ini merupakan langkah strategis Indika Energy untuk meningkatkan eksposur di sektor pertambangan emas dan memperkuat diversifikasi bisnis perusahaan.
Indika Energy akan membayar AU$ 0,35 per saham untuk 168.041.107 saham yang belum dimiliki oleh perusahaan, sehingga total transaksinya adalah sebesar AU$ 58,8 juta atau ekuivalen dengan US$ 45,3 juta atau sekitar Rp 656,8 miliar (asumsi kurs Rp 14.500 per US$) untuk sekitar 72% saham di Nusantara.
3. Jasa Marga Jual 14% Saham di Ruas Tol Ulujami-Kebon Jeruk
Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), mendivestasi 14% kepemilikkan saham PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ), anak usaha perseroan yang mengelola jalan tol JORR W2 Utara (Ulujami-Kebon Jeruk).
Divestasi 14% kepemilikan saham Jasa Marga di PT MLJ dilakukan melalui penandatanganan Akta Jual Beli Saham atau Sale Purchase Agreement (SPA) dengan PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) pada Senin (28/6/2021).
Dalam pengumuman yang disampaikan Corporate Secretary Jasa Marga, Reza Febriano, divestasi tersebut sebagai salah satu strategi pendananaan perseroan untuk terus menjaga struktur permodalan (capital structure) khususnya ekuitas.
4. Covid Meledak & PPKM Diperketat, 100 Gerai Matahari Terdampak
Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyatakan, kebijakan pemerintah memperketat pembatasan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro mulai 22 Juni 2021 turut berimbas pada gerai yang dikelola perseroan.
Sampai dengan 28 Juni 2021, manajemen LPPF menyebut ada 100 gerai yang terdampak atas pengurangan jam operasional, meningkat 26 gerai sejak pembatasan dimulai.
"Dari 100 gerai tersebut, wilayah Jawa, termasuk Jabodetabek, mengalami dampak tertinggi," ungkap manajemen LPPF, dalam keterbukaan informasi, Senin (28/6/2021).