
Sebelum Trading, Simak Dulu 8 Kabar Pasar "Hot" Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (5/10/20) ditutup naik 0,65% di level 4.958,76 setelah kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump dikabarkan membaik.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 355 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 5,7 triliun.
Para pelaku pasar (dan dunia) kembali memperoleh perkembangan yang lebih jelas mengenai kesehatan presiden Negeri Adidaya. Melalui berbagai cuitan di Twitter, Trump mengungkapkan kondisi kesehatannya yang sepertinya tidak ada penurunan berarti.
Ia bahkan akan dipulangkan Senin (5/10/2020). Meski sempat diberi deksametason, obar steroid untuk pasien dengan gejala berat, dokter meyakinkan prospek kesehatan pria 74 tahun itu bagus.
"Presiden terus membaik. Seperti penyakit lainnya, sering terjadi pasang surut," kata dokter Trump, dr Sean Conley.
Dari data ekonomi, pelaku pasar Eropa bakal memantau rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) versi Markit untuk sektor Jasa kawasan Uni Eropa per September.
Konsensus Tradingeconomics memperkirakan angka PMI tersebut bakal melemah menjadi 47,6 dibandingkan dengan posisi Agustus (50,5). Indeks PMI memakai tolak ukur angka 50. Jika di bawah itu, maka diartikan terjadi kontraksi dan sebaliknya jika di atas itu berarti ada ekspansi.
Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin.
1. Chandra Asri & Royal Vopak Bikin Usaha Patungan, Bisnis Apa?
Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan Royal Vopak (Vopak), perusahaan penyimpanan tangki independen asal Belanda, menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk mendirikan perusahaan patungan (joint venture).
Kemitraan keduanya dalam membentuk perusahaan JV ini akan fokus pada kolaborasi di bisnis infrastruktur industri di Cilegon, Provinsi Banten.
Chandra Asri dan Vopak akan menjajaki peluang penyimpanan yang menarik di jaringan pasokan, untuk membantu mengembangkan rantai nilai petrokimia yang ada dan membangun fondasi untuk perluasan klaster industri di Cilegon.
2. PGN-PLN Teken Perjanjian Induk Penyediaan Pasokan LNG
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Subholding Gas PT Pertamina (Persero), bersama PT PLN (Persero) menandatangani Surat Perjanjian Induk (Master Agreement) kerja sama penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur gas alam cair (LNG) di 52 lokasi pembangkit listrik PLN.
Penandatanganan surat perjanjian ini dilaksanakan oleh Direktur Utama PGN Suko Hartono dan Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo pada Senin (05/10/2020).
3. Kejar Modal Rp 3 T, RUPSLB Restui Bank Jago Rights Issue Lagi
Pemegang saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue tahap kedua.
Aksi korporasi ini ditujukan untuk rencana pengembangan strategis perusahaan ke depan. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam rapat ini, pemegang saham memberikan keputusan atas dua agenda yakni penyesuaian modal dasar atas hasil pelaksanaan rights issue tahap I dan pernyataan kembali anggaran dasar perusahaan dan rights issue tahap I.
4. Harga Minyak Drop, Medco Rugi Rp 817 M di Semester I-2020
Emiten migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 55,19 juta atau Rp 817,40 miliar (kurs Rp 14.810/US$) sepanjang periode semester pertama tahun ini. Capaian ini berkebalikan dari periode sama di tahun sebelumnya dengan laba US$ 25,57 juta.
Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, penjualan dan pendapatan usaha perseroan turun 11,3% menjadi US$ 551,76 juta dari sebelumnya US$ 596,88 juta.
Penjualan minyak dan gas bumi masih menjadi penopang utama pendapatan emiten bersandi MEDC ini, di mana penjualan di semester pertama mencapai US$ 470,68 juta, lebih rendah dari tahun sebelumnya US$ 530.83 juta.
5. Ada Apa nih, Kok Asing Crossing Saham Sari Roti Rp 459 M?
Investor asing kembali masuk ke saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti merek Sari Roti, pada perdagangan sesi I di tengah tekanan jual asing di pasar reguler pada perdagangan hari ini, Senin (5/10/2020).
Data perdagangan mencatat, investor asing masuk melalui broker PT BCA Sekuritas (SQ) dengan melakukan pembelian sebanyak 3.750.337 lot di harga Rp 1.225/unit sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp 459 miliar.
Broker penjual sendiri merupakan broker yang sama yakni SQ sehingga ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing.
6. Duh...Terancam Gagal Bayar Utang, Saham TRIO Disuspensi BEI
Otoritas bursa atau Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) di seluruh pasar sejak sesi I Senin (5/10/2020).
Langkah ini dilakukan BEI karena laporan keuangan perseroan memperoleh opini tidak memberikan pendapat (disclaimer).
Ada empat hal yang menjadi pertimbangan BEI seperti tertulis dalam keterbukaan informasi.
7. Diam-diam Grup Lippo Mau Jual LINK, Bakal Raih Rp4 T Lebih!
Grup Lippo melalui PT First Media Tbk (KBLV) dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners via Asia Link Dewa Pte akan melepas seluruh kepemilikan saham di perusahaan penyedia tv kabel, PT Link Net Tbk (LINK) dan berpotensi meraih dana lebih dari Rp 4 triliun.
Sebanyak empat investor sudah dalam proses uji tuntas (due dilligence) untuk mengakuisisi mayoritas saham LINK. Empat investor tersebut berasal dari dua perusahaan Malaysia dan dua perusahaan Jepang.
"Cuma saya gak bisa sebut nama Pak karena terkait dengan NDA [non disclosure agreement]," katanya dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/10/2020).
8. Undang Investor, RS Hermina Private Placement 297 Juta Saham
Emiten pengelola Rumah Sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 297.300.000 saham baru.
Jumlah saham baru ini sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/10/2020), manajemen HEAL mengungkapkan dengan asumsi seluruh saham dapat diterbitkan dalam PMTHMETD ini, maka pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 9,09%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bio Farma Siap Pasok Remdesivir, Garuda Mulai Nego Utang