Negara Suntik Jiwasraya Rp 22 T, Duitnya Buat Ngapain Aja?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 October 2020 07:20
Puluhan nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya melakukan aksi damai di Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta, Jumat, 11/9. Aksi tersebut dilakukan karena tidak adanya kejelasan mengenai pencairan dana bagi para nasabah korban Jiwasraya Saving Planyang sudah lewat jatuh tempo selama 2 tahun. Sebelumnya, Jiwasraya mengklaim membayarkan tunggakan kepada sebagian nasabah senilai Rp470 miliar pada akhir Maret lalu. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan pembayaran utang klaim diberikan kepada 15 ribu nasabah pemegang polis tradisional. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya melakukan aksi damai di Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta, Jumat, (11/9). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana (BPUI) menjelaskan skema penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang saat ini kesulitan likuiditas pembayaran kewajiban kepada para nasabah pemegang polisnya.

Data perusahaan per 31 Agustus 2020 mencatat, jumlah pemegang polis di Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang, di mana lebih dari 90% nasabah adalah pemegang polis program pensiunan dan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Bahana yang kini memakai brand Indonesia Financial Group IIFG) dan akan mendirikan perusahaan asuransi jiwa baru yakni IFG Life, untuk menjadi penyelamat dari Jiwasraya dengan mendapat pengalihan polis nasabah dari Jiwasraya.

Nama IFG ini semula bernama Nusantara Life tapi kemudian diganti karena sebelumnya pernah ada kasus gagal bayar yang dialami perusahaan dengan nama serupa.

Direktur Utama BPUI Robertus Bilitea mengatakan pihaknya telah melakukan pembahasan dengan Jiwasraya dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dari pembahasan, ada tiga opsi penyelamatan Jiwasraya yakni pertama bail out atau dana talangan, kedua restrukturisasi, transfer, dan bail in (suntikan modal dari pemegang saham), dan opsi ketiga ialah likuidasi.

Sebagai informasi, literatur keuangan menjelaskan, skema bail-in merupakan skema penyelesaian permasalahan perusahaan dengan menggunakan sumber pendanaan dari dalam perusahaan itu sendiri, yang berasal dari pemegang saham.

"Dari 3 opsi yang selama ini kami diskusikan dalam tim kami memutuskan opsi untuk menyelamatkan dan memberikan perlindungan para pemegang polis di Jiwasraya lewat restrukturisasi, transfer dan, bail in," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Nantinya, IFG Life akan menerima polis hasil dari pengalihan program penyelamatan polis asuransi Jiwasraya.

"IFG life akan going concern dan diharapkan menjadi perusahaan yang sehat, menguntungkan, serta memberikan layanan asuransi yang lengkap, bukan hanya kepada nasabah eks Jiwasraya melainkan juga kepada masyarakat umum," tutur Robertus.

IFG Life ditargetkan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember mendatang.

Puluhan nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya melakukan aksi damai di Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta, Jumat, 11/9. Aksi tersebut dilakukan karena tidak adanya kejelasan mengenai pencairan dana bagi para nasabah korban Jiwasraya Saving Planyang sudah lewat jatuh tempo selama 2 tahun. Sebelumnya, Jiwasraya mengklaim membayarkan tunggakan kepada sebagian nasabah senilai Rp470 miliar pada akhir Maret lalu. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan pembayaran utang klaim diberikan kepada 15 ribu nasabah pemegang polis tradisional. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Puluhan nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya melakukan aksi damai di Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta, Jumat, 11/9. Aksi tersebut dilakukan karena tidak adanya kejelasan mengenai pencairan dana bagi para nasabah korban Jiwasraya Saving Planyang sudah lewat jatuh tempo selama 2 tahun. Sebelumnya, Jiwasraya mengklaim membayarkan tunggakan kepada sebagian nasabah senilai Rp470 miliar pada akhir Maret lalu. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan pembayaran utang klaim diberikan kepada 15 ribu nasabah pemegang polis tradisional. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Suntikan Rp 22 T

Dalam hasil Rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi VI, sudah disepakati rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perusahaan asuransi jiwa warisan Belanda bernama Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859 ini.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN akhirnya memilih skema bail in atau penyuntikan modal sebesar Rp 22 triliun untuk menyelamatkan Jiwasraya. Dana ini diberikan dua tahap, Rp 12 triliun tahun depan, sisanya Rp 10 triliun di 2022.

Nantinya, dana ini akan disuntikkan kepada IFG Life, perusahaan asuransi jiwa baru yang dibentuk pemerintah di bawah Bahana.

Robertus menambahkan, kebutuhan dana dalam rangka menyelamatkan seluruh pemegang polis, itu sudah dihitung bersama manajemen baru Jiwasraya dan konsultan independen.

Kebutuhan dana ini, Rp 22 triliun, juga mengacu total ekuitas Jiwasraya saat ini sebesar negatif Rp 37,4 triliun.

"Hitungan itu tetap memperhatikan kemampuan fiskal/keuangan negara yang serba terbatas ini," imbuh Robertus.

Skema pengalihan

Dalam hal pengalihan polis nasabah dipindahkan ke IFG Life, Kementerian BUMN dan manajemen Jiwasraya telah menyiapkan skema restrukturisasi, baik untuk nasabah Polis Tradisional maupun JS Saving Plan.

Skema ini akan mulai diajukan kepada para pemegang polis pada awal November dan ditargetkan selesai selambatnya pada Maret 2021.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perlakuan yang akan diberikan kepada pemegang Polis Tradisional dan Saving Plan nantinya akan berbeda.

Namun pada dasarnya nanti masing-masing nasabah akan mengalami penyesuaian manfaat investasi dari nilai sebelumnya.

Seluruh nasabah yang melakukan restrukturisasi ini nanti seluruhnya akan dialihkan kepada perusahaan baru, IFG Life yang rencananya akan dibentuk pada Desember 2020.

Berikut daftar lengkap restrukturisasi yang dilakukan:

Polis Tradisional : dalam bentuk penyesuaian tingkat suku bunga dan pilihan untuk pemegang polis untuk melakukan top up premi atau mendapatkan manfaat masa depan yang lebih kecil.

Polis JS Saving Plan : dalam bentuk seluruh nilai tunai (100%) dicicil secara bertahap tanpa bunga dalam jangka panjang, atau dengan cicilan dengan jangka yang lebih pendek tetapi dengan menerapkan haircut terhadap nilai tunai.

Kartiko menjelaskan, untuk nasabah JS Saving Plan memang akan diajukan beberapa opsi yakni pembayaran dengan sistem cicilan secara bertahap selama beberapa tahun dan pilihan untuk pemotongan nilai pokok (haircut) jika nasabah memilih untuk mempercepat pembayaran.

"Namun kembali kita mengoptimalkan negosiasi one on one. Kita tidak sebut angkanya hari ini, pada saatnya kita akan kita umumkan dan panggil seluruh nasabah dan akan negosiasi seluruh wilayah Indonesia," terang mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Sedangkan untuk nasabah Korporasi Tradisional, kata dia, saat ini sudah 216 perusahaan yang menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan.

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Bisnis Bahana, Pantro Pander Silitonga, menjelaskan modal IFG Life akan berasal dari sejumlah sumber, salah satunya PMN sebesar Rp 20 triliun, yang kemudian saat ini bertambah menjadi Rp 22 triliun.

Bahana juga akan mendapat dana dari beberapa sumber lain. "Sesudah restrukturisasi akan dimigrasikan IFG Life nanti dibutuhkan modal yang berasal beberapa sumber, pertama paling besar kami harapkan ada dukungan dari pemerintah dalam bentuk PMN sebesar Rp 20 triliun."

BPUI atau IFG juga akan melakukan fund rising menggunakan dividen anak perusahaan lainnya sebagai sumber pembayarannya. Fund rising atau pencarian dana dilakukan sekitar Rp 4,7 triliun.

"Saat ini juga ada rencana divestasi Jiwasraya Putra [anak usaha Jiwasraya] yang estimasinya menghasilkan Rp 2 triliun. Perlu dicatat kalau sampai dinvestasi tidak terjadi, artinya ada Rp 2 triliun yang kita cari sumber pendanaan lainnya, dengan begitu IFG Life akan menampung portofolio Jiwasraya dan menjadi perusahaan asuransi yang sehat."


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR: Jiwasraya Tak Dilikuidasi, tapi IFG Life Tetap Dibentuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular