
Sebelum Jual Beli Saham, Pantau 7 Dulu Kabar Pasar Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menutup perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (18/9/2020), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 0,41% ke posisi 5.059,22 poin.
Nilai transaksi harian mencapai Rp 9,75 triliun dengan volume 12,01 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 572.196 kali. Pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 998,56 miliar.
Sebelum memulai perdagangan Senin (21/9/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1.Indika Siap Terbitkan Obligasi Hampir Rp 10 T, Bayar Utang?
Perusahaan jasa migas terintegrasi, PT Indika Energy Tbk (INDY), melalui anak perusahaan terkendali akan menerbitkan surat utang senior (Senior Notes) dengan jumlah agregat sebanyak-banyaknya US$ 650 juta atau setara dengan hampir Rp 10 triliun, atau Rp 9,62 triliun (kurs Rp 14.800/US$).
Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), surat utang tersebut akan diterbitkan dengan merujuk pada ketentuan Rule 144A dan Regulation S dari Securities Act dan dicatatkan di SGX-ST atau Singapore Exchange Securities Trading Limited, Bursa Efek di Singapura.
"Jumlah surat utang itu merupakan lebih dari 50% dari nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian," tulis manajemen INDY dalam prospektus, dikutip Senin (21/9/2020).
2.Restrukturisasi Rp 864 T, Bos OJK: Laba Bank Bisa Ambles 40%
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 24 Agustus 2020, nilai restrukturisasi kredit perbankan mencapai Rp 863,62 triliun.
Restrukturisasi ini bisa berupa penundaan pembayaran bunga dan pokok maupun haircut bergantung kepada kondisi masing-masing debitur dan kebijakan bank.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kebijakan restrukturisasi ini diambil OJK dan dituangkan dalam POJK khusus untuk memitigasi risiko kredit (credit risk) akibat pandemi yang dapat berdampak pada terjadinya kenaikan kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
3.Keluarga Tandiono Mau IPO-kan Anak Usaha PURE di Bursa Kanada
PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) berencana mencatatkan saham (listing) di Bursa Saham Kanada bagi entitas anak, PT Hidrotech Metal Indonesia.
Direktur Utama Trinitan Metals and Minerals Petrus Tjandra menuturkan, rencana IPO ini sejalan dengan rencana ekspansi perseroan di luar negeri. Kanada menjadi pertimbangan bagi Hidrotech untuk listing, sebab menjadi salah satu pasar terbaik untuk memperluas investor di bidang industri pertambangan dan logam.
"Bicara pertambangan ada Kanada dan Australia, the best market mining and metals. Australia sedang redup, kami pilih Kanada," tuturnya dalam paparan publik secara daring, Jumat (18/9/2020).
4.Cucu Eka Tjipta Widjaja Borong Saham BSDE, Berapa Nilainya?
Cucu pendiri Grup Sinarmas, mendiang Eka Tjipta Widjaja, yakni Michael Jackson Purwanto (JP) Widjaja, sekaligus Wakil Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menambah porsi saham di perusahaan properti Grup Sinarmas tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), putra Muktar Widjaja ini melaporkan kepemilikan sahamnya. Michael membeli sebanyak 570.000 saham di harga Rp 778/saham sehingga dana yang dikeluarkan Rp 443,46 juta.
Dengan demikian porsi saham menjadi 9.830.700 saham, dari sebelumnya 9.260.700 saham.
5.CMNP Tambah Modal Rp 3,2 T, Terungkap Pembeli Siaganya!
Emiten pengelola jalan tol dan infrastruktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan meraih dana sebesar Rp 3,168 triliun dari penambahan modal via penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan penerbitan waran seri I.
Indah Dahlia Lavie, Corporate Secretary CMNP, menjelaskan dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) II ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak 1.810.415.972 saham baru atau 33,33% dari jumlah saham yang beredar perusahaan, sementara nilai nominal ditetapkan Rp 500/saham.
Harga pelaksanaan belum disebutkan, tapi manajemen mengungkapkan target dana rights issue tersebut yakni sebesar Rp 1,39 triliun. Artinya kemungkinan harganya Rp 769/saham.
6.Bos Rokok HM Sampoerna Buka-bukaan Dampak Tarif Cukai
Emiten rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menyatakan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini masih tertekan akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, kebijakan kenaikan tarif cukai rokok yang mulai berlaku di tahun ini juga menyebabkan terjadinya penurunan volume penjualan HMSP sampai dua digit.
Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis mengatakan, Sampoerna tetap mewaspadai berbagai dampak lanjutan dari pandemi yang terjadi secara global dengan terus beradaptasi.
"Sampoerna menyadari pandemi Covid-19 ini merupakan tantangan yang berdampak langsung baik pada publik maupun dunia usaha Indonesia," katanya, dalam paparan publik secara daring, Jumat (18/9/2020).
7.Erick Thohir Beri Tugas Kimia Farma Bangun Pabrik Paracetamol
PT Bio Farma (Persero) sebagai holding perusahaan farmasi pelat merah menyebutkan pembangunan pabrik Paracetamol akan dilakukan anak usahanya PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pembangunan pabrik paracetamol ini berkaitan dengan pemenuhan bahan baku obat dari dalam negeri.
"[Pabrik Paracetamol di-handle Kimia Farma], kan itu untuk BBO [bahan baku obat]," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Happy Monday! Ada Kabar ITMG, ISAT hingga Bank Digital AGRO
