Dear Market! Ini Rapor Pasar Modal Sepekan, Transaksi Rp9,7 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
03 May 2021 06:30
Aktifitas karyawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Paska tragedi ambruknya koridor di Tower 2 BEI kemarin (15/1), aktifitas hari ini berjalan normal meski sebagian karyawan yang berkantor di Tower 2 diliburkan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan pada pekan terakhir April lalu atau selama periode 26-30 April 2021, data pasar modal Indonesia menunjukkan pergerakan yang fluktuatif namun masih dalam teritori positif.

Rata-rata nilai transaksi harian naik tertinggi yaitu sebesar 13,16% menjadi Rp 9,796 triliun dari Rp 8,657 triliun pada pekan sebelumnya.

Kemudian peningkatan selanjutnya sebesar 0,87% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menjadi 905.671 kali transaksi dari 897.876 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini sama-sama mengalami perubahan sebesar 0,35%, IHSG berada pada level 5.995,616 di akhir pekan lalu, Jumat (30/4) dari 6.016,864 pada pekan sebelumnya, sementara kapitalisasi pasar bursa menjadi Rp 7.096,123 triliun dari Rp 7.121,391 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan 0,70% menjadi 14,662 miliar saham dari 14,765 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Data investor asing pada Jumat lalu (3/4) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 186,27 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,319 triliun.

Obligasi

Selain saham, BEI juga mengungkapkan dana pasar modal yakni instrumen surat utang alias obligasi (bond). Ada dua obligasi resmi dicatatkan di BEI pekan lalu, yakni pada Rabu (28/4) yakni PT Bussan Auto Finance.

Multifinance sepeda motor baru dan bekas merek Yamaha ini menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp 1.225.000.000.000 atau Rp 1,23 triliun.

PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAAidn (Triple A) untuk obligasi ini, sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya pada Kamis (29/4) PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) turut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000.000.000 atau Rp 2 triliun.

Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk Obligasi ini ialah AAidn (Double A). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 28 emisi dari 22 Emiten senilai Rp 32,93 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 435,79 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp 4.215,27 triliun dan US$ 400,00 juta.

Sementara itu, produk Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 6,80 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular