
Saat Medco-PP Properti Jawara, Saham KREN-BKSL Nyungsep!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten minyak dan gas (migas) milik pengusaha Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan emiten anak usaha PT PP (Persero) (PTPP), PT PP Properti Tbk (Tbk), berhasil ditutup sebagai top gainers hari ini, Jumat (30/4/2021).
Di sisi lain, saham holding Grup Kresna, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dan emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) malah ambles menjadi 'pecundang'.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke zona merah hari ini. IHSG turun 0,29% ke posisi 5.995,61 pada penutupan sesi II perdagangan, Jumat (30/4).
Menurut data BEI, ada 197 saham naik, 276 saham merosot dan 168 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,95 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,97 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 139,10 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 44,63 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (30/4).
Top Gainers
Kioson Komersial Indonesia (KIOS), saham +25,00%, ke Rp 625, transaksi Rp 27,6 M
Kapuas Prima Coal (ZINC), +9,85%, ke Rp 145, transaksi Rp 124,9 M
Medco Energi Internasional (MEDC), +8,06%, ke Rp 670, transaksi Rp 142,0 M
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), +6,84%, ke Rp 2.110, transaksi Rp 163,0 M
PP Properti (PPRO), +5,63%, ke Rp 75, transaksi Rp 16,1 M
Top Losers
Kresna Graha Investama (KREN), saham -6,88%, ke Rp 149, transaksi Rp 23,9 M
DMS Propertindo (KOTA), -6,55%, ke Rp 314, transaksi Rp 174,0 M
Bank Ganesha (BGTG), -6,35%, ke Rp 118, transaksi Rp 11,5 M
Mahaka Radio Integra (MARI), -4,58%, ke Rp 292, transaksi Rp 84,2 M
Sentul City (BKSL), -4,00%, ke Rp 72, transaksi Rp 47,0 M
Berdasarkan data di atas, saham emiten migas besutan Arifin Panigoro, MEDC, berhasil bertengger sebagai top gainers setelah melesat 8,06% ke Rp 670/saham. Nilai transaksi emiten yang melantai di bursa sejak 26 tahun silam ini sebesar 142 miliar.
Dengan ini, saham MEDC sudah tiga hari 'berselancar' di zona hijau, atau sejak Rabu (28/4). Adapun dalam sepekan saham in sudah melonjak 10,74%, sementara dalam sebulan melejit 16,52%.
Kabar teranyar, tiga pekan lalu, pihak Medco Energi mengumumkan penyelesaian transaksi untuk membentuk aliansi strategis antara anak usahanya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power) dengan Kansai Electric Power Company (Kansai Electric).
Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi, mengatakan melalui aliansi ini, Medco Power dan Kansai Electric akan bekerjasama melalui suatu unit usaha baru yang dimiliki bersama untuk mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar gas yang sudah ada dan yang baru.
Aliansi ini juga dibangun guna memperluas bisnis operasi dan pemeliharaan (O&M) di Indonesia.
Seperti MEDC, saham anak usaha PTPP, PPRO, terkerek naik 5,63% ke Rp 75/saham hari ini. PPRO melanjutkan laju penguatan sejak dua hari lalu, atau sejak ditutup naik 1,45% pada Rabu (28/4).
Dalam seminggu belakangan, saham PPRO sudah melesat 8,70%, sedangkan dalam sebulan naik 4,17%.
Berbeda nasib, saham induk broker efek Kresna Sekuritas, KREN, malah ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) hari ini. KREN tersungkur sedalam 6,88% ke Rp 149/saham.
Amblesnya saham KREN hari ini tampaknya akibat aksi profit taking oleh para investor, lantaran selama 5 hari beruntun saham ini terus melaju kencang di zona hijau.
Kemarin, misalnya, saham KREN melonjak 15,11% ke Rp 160/saham dan menduduki tiga besar top gainers.
Dalam sepekan, saham ini melesat 22,13%, sementara dalam sebulan saham KREN sudah 'terbang' 104,11%.
Tidak hanya KREN, saham emiten properti BKSL pun ambruk 4% ke posisi Rp 72/saham. Nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 47 miliar.
Pelemahan ini menghentikan reli penguatan selama 5 hari beruntun milik saham BKSL. Sama seperti saham KREN, para pelaku pasar tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung di saham ini.
Dalam seminggu ini, saham BKSL tercatat beberapa kali masuk ke dalam daftar top gainers.
Alhasil, dalam sepekan, saham emiten pengelola kota swasta Sentul City ini melonjak 33,33%. Sementara dalam sebulan, sudah melejit 44%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
