Roundup

Cermati 8 Kabar Pasar 'Hot' Ini, Ada Garuda hingga PKPU ACES

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 June 2021 08:29
Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat
Foto: Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat "bermasker" (Dok. Garuda Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menutup perdagangan akhir pekan lalu, bursa saham domestik berakhir di teritori negatif meskipun investor asing mengakumulasi pembelian bersih.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditutup terkoreksi sebesar 0,43% ke level 6.065,16 poin dengan nilai transaksi Rp 11,06 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 265,38 miliar. Jika diakumulasi sejak awal tahun, net buy investor asing mencapai Rp 13,77 triliun.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/6/2021):

1.Tunda Bayar Kupon Rp 7,25 T, Garuda Pakai Opsi Grace Period

Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda pembayaran kupon sukuk global senilai US$ 500 juta (Rp 7,25 triliun, asumsi kurs Rp 14.500/US$) dengan memanfaatkan masa tenggang (grace period) selama 14 hari yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), ketentuan pembayaran kupon ini sebelumnya telah diperoleh dari pemegang sukuk setelah perusahaan memperpanjang periode pelunasan pokok sukuk tersebut menjadi 3 tahun ke depan setelah seharusnya jatuh tempo pada awal bulan ini.

Penundaan ini dilakukan perusahaan lantaran saat ini tengah menghadapi tekanan kinerja sering dengan kondisi industri penerbangan yang juga terdampak karena pandemi Covid-19.

2.Tambang Keluarga Hamami Dapat Kontrak Rp 1,6 T

Emiten energi dan pertambangan batu bara, PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui keterbukaan informasi menyampaikan perolehan kontrak baru senilai Rp 1,65 triliun.

Kontrak kerja sama jasa pertambangan ini diperoleh melalui anak usahanya, PT Cipta Kridatama (CK), yang diberikan oleh perusahaan tambang batubara PT Dizamatra Powerindo (DMP).

Kontrak yang diperoleh berupa pemindahan 32 juta bank cubic meter (BCM) tanah penutup dengan durasi selama 5 tahun di konsesi tambang yang berlokasi di Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

3.Leasing Grup Northstar Bagi Dividen Rp 269 M, Catat Jadwalnya

Emiten pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas, yang dikendalikan Grup TPG dan Northstar milik Patrick Walujo dan Glenn Sugita, yakni PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), akan membagikan dividen tunai untuk buku tahun 2020.

Dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham adalah sebesar Rp 18 per lembar saham atau total mencapai Rp 269 miliar.

Dividen Tunai akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal penutupan pencatatan (recording date) yang jatuh pada Senin 8 Juni 2021 pukul 16.00 WIB.

4.Digugat PKPU oleh Maybank, Begini Penjelasan Pan Brothers

Manajemen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyebutkan nilai pinjaman yang dimiliki dari PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) berupa fasilitas pinjaman bilateral senilai Rp 4,16 miliar dan US$ 4,05 juta (sekitar Rp 58,75 miliar, asumsi kurs Rp 14.500/US$), sehingga total Rp 62,91 miliar.

Utang tersebut yang menjadi pokok gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) bank ini.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dari pinjaman tersebut nilai bunga yang timbul mencapai Rp 466.498,96 dan US$ 24.180,23 atau setara Rp 350 juta.

NEXT: Simak Kabar Emiten Lainnya

5.Digugat PKPU Lagi, Ini Penjelasan Ace Hardware

Emiten ritel, PT Ace Hardware Tbk (ACES) memberikan penjelasan terkait gugatan kedua penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh kantor pengacara Wibowo dan Partners terkait kasus kontrak kerja sama senilai Rp 10 juta per bulan.

Gugatan ini sebelumnya didaftarkan oleh Agus Dwi Prasetyo dari ADP Counsellors at Law berdasarkan surat kuasa khusus dari Wibowo Partners pada Kamis (27/5/2021) dengan nomor perkara 251/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Corporate Affairs and Communications Director, Nana Puspa Dewi dalam pengumumannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyampaikan, gugatan yang dilayangkan pemohon, Wibowo & Partners mengacu pada Legal Service Agreement tanggal 1 Oktober 2015 mengingat pemohon merasa memiliki hak untuk menagih ke PT Ace Hardware Indonesia Tbk.

6.Auric Pengendali Baru Matahari, Simak Jadwal Tender Offernya

Pemegang saham pengendali baru emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), Auric Digital Retail Pte. Ltd. (BidCo) akan melaksanakan penawaran tender sukarela (tender offer) untuk membeli sebanyak 1,05 miliar saham atau setara dengan 40% saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan milik investor lain, termasuk publik.

Berdasarkan pengumuman tambahan informasi pernyataan tender sukarela yang disampaikan LPPF, tender offer ini akan dilaksanakan pada harga Rp 1.530/saham, dengan memakai referensi harga rata-rata Rp 1.495 per saham.

Penetapan harga tender sukarela tersebut berdasarkan harga rata-rata perdagangan tertinggi atas saham di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman pernyataan penawaran tender sukarela yang jatuh pada Jumat ini (4/6/2021).

7.Giant Tutup, Begini Ramalan Mencengangkan Fitch Ratings

Penutupan gerai ritel Giant oleh PT Hero Supermarket Tbk (HERO) secara permanen mulai Juli mendatang tak serta merta akan menguntungkan para kompetitornya seperti Hypermart, Carrefour dan Transmart.

Pasalnya, perusahaan ritel menghadapi persaingan dengan minimarket yang lebih kecil dan pengecer kelontong. Riset yang dipublikasikan Fitch Ratings menjelaskan, meskipun HERO akan menutup semua toko Giant dan berpotensi menggantinya dengan toko format supermarket, Hero, atau IKEA, penutupan tersebut tidak akan berarti lebih banyak ruang untuk ekspansi format hypermarket lainnya.

"Karena hypermarket secara bertahap kehilangan daya tarik mereknya bagi konsumen Indonesia," tulis Fitch Ratings, dikutip Jumat (4/6/2021).

8.Babak Belur! Rugi Emiten Bus Lorena Bengkak Jadi Rp 43 M

Emiten bus AKAP (antarkota antarprovinsi), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA), mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 43,01 miliar sepanjang tahun 2020. Kerugian ini melonjak hingga 527% atau naik 6 kali lipat dari rugi bersih tahun 2019 sejumlah Rp 6,85 miliar.

Peningkatan kerugian fantastis ini disebabkan oleh turunnya pendapatan perseroan menjadi hanya sebesar Rp 65,04 miliar, menciut 47,79% atau hanya separuh dari pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 124,57 miliar.

Penurunan pendapatan terjadi di hampir semua sektor mulai dari bus AKAP, shuttle bus dan bus AKAP jarak pendek yang pendapatannya turun hingga separuh dari pendapatan tahun sebelumnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular