Hore! Harga CPO Balik ke Atas RM 3.000, Xie Xie...China

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 September 2020 11:35
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton.
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar minyak nabati Negeri Jiran sedang banjir sentimen positif. Akibatnya harga minyak sawit mentahnya (crude palm oil/CPO) terbang ke level tertinggi sejak pertengahan Januari dan mengindikasikan harga telah pulih ke level sebelum pandemi Covid-19.

Jumat (18/9/2020) pukul 10.30 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 75 ringgit atau melesat 2,52% ke level RM 3.050/ton dan menjadi level tertinggi sejak 14 Januari.

Penguatan harga minyak nabati lain menjadi salah satu sentimen positif pengerek harga komoditas unggulan Malaysia dan Indonesia ini. "Kontrak minyak kedelai Dalian naik kuat tadi malam, itulah mengapa minyak sawit naik," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur.

Reuters melaporkan, China selaku pembeli kelapa sawit terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan pembelian menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur dan Minggu Emas yang menandai libur panjang selama seminggu mulai dari 1 Oktober.

Sementara itu di India sebagai importir terbesarnya, permintaan musiman menjelang festival Diwali masih penuh dengan ketidakpastian karena jumlah infeksi virus corona melonjak melewati lima juta dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya lockdown yang akan menurunkan permintaan.

Data yang dirilis oleh surveyor kargo menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 September naik 12% dari bulan sebelumnya. Di sisi lain pertumbuhan output yang lebih rendah dari harapan juga menjadi faktor pendongkrak harga minyak sawit.

Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Malaysia bagian Selatan memperkirakan produksi di beberapa bagian Malaysia pada 1-15 September naik 2,93% dari bulan sebelumnya. Ini lebih rendah dari kenaikan bulanan 8,84% yang terlihat selama 1-10 September lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top Banget! Harga CPO Melesat Dekati Rp 1,04 juta/ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular