
Gugat Menkeu, Begini Jejak Bambang Trihatmodjo di Pasar Saham

Bimantara
Sebelum berubah nama menjadi Global Mediacom, Bimantara punya sejarah panjang sebelum jatuh ke tangan Grup MNC.
Dokumen sejarah Bimantara yang diunggah dari situs resmi Mediacom.co.id, menunjukkan, PT Bimantara didirikan pada Juni 1981 dan fokus pada bisnis perdagangan dan industri khususnya media penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan industri otomotif, kimia, perhotelan dan properti, serta jasa keuangan dan investasi.
Beberapa anak usahanya saat itu yakni PT Elektrindo Nusantara, PT Toko Kanetsu Indonesia, PT Indonesia Air Transport, PT Polychem Lindo Inc, dan PT Usaha Gedung Bimantara.
Kemudian PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), PT Citra International Finance & Invesment Corporation, dan PT Citrakarya Pranata, PT Plaza Indonesia Realty, PT Cardig Air, PT Danapaints Indonesia, PT PT Nestle Indonesia.
Pada tahun 1981, pemegang saham saat itu yakni Bambang Trihatmodjo sebesar 50% (Rp 10 juta), Rosano Barack 25% (Rp 5 juta), dan Mohamad Tachril Sapi'ie.
![]() Pemegang Saham Bimantara 1981 |
Rosano adalah salah satu orang kaya Indonesia meski tak masuk versi Forbes 40 pada 2007 itu. Rosano, dalam dokumen itu, disebutkan seumuran dengan Bambang (kelahiran tahun 1953), lulusan Waseda University, dan aktif di Asosiasi Pencak Silak Indonesia.
Rosano kini menjabat Dirut PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), perusahaan pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center dan The Plaza (gedung perkantoran).
Ayah mertua artis Syahrini ini mulai menjabat sebagai Direktur PLIN sejak tahun 1983 dan menjabat sebagai Direktur Utama PLIN sejak 30 April 1998. Rosano juga pernah menjabat sebagai Direktur di Bimantara Citra (1982-1997), Wakil Direktur Utama di Bimantara Citra (1997-1998), Komisaris Bursa Efek Jakarta (1996-2001), Komisaris Utama PT Panasonic Manufacturing Indonesia (2001-2017), Komisaris Utama PT Media Nusantara Citra Tbk (2004-2016), dan Direktur Utama Plaza Indonesia Jababeka (2016-2017).
Baru-baru ini, ayah dari Reino Barack ini juga melepas 1,24% dari seluruh sahamnya di PLIN dengan mengantongi dana segar Rp 165,37 miliar.
![]() Pemegang Saham Bimantara 1982 |
Tahun 1993, dokumen Bimantara menunjukkan PLIN dulunya bernama PT Bimantara Eka Sentosa, dan dipimpin Dirut Bambang, dengan jajaran direksi yakni Rosano Barack, Peter Sondakh, Boyke Gozali dan Presiden Komisaris yakni Eka Tjipta Widjaja (pendiri Grup Sinarmas) dan Deputi Presiden Komisaris yakni Indra Rukmana. Kini saham PLIN juga dimiliki dominan oleh Grup Sinarmas.
Sementara itu, Indonesia Tatler mencatat, Mohammad Tachril Sapi'ie adalah Wakil Presiden Komisaris Plaza Indonesia Realty. Ia menyelesaikan pendidikannya di Politeknik London Pusat di Inggris, dan memulai kariernya di PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Sejak saat itu, dia menjabat berbagai posisi penting, termasuk Direktur Global Mediacom, Wakil Presiden Komisaris RCTI dan Komisaris RCTI.
![]() Rosano Barack, dokumen Bimantara |
Pada 1992, pemegang saham Bimantara berubah dengan masuknya Indra Rukmana dengan porsi saham 30%, sehingga Bambang memegang 30%, Rosano 20%, dan Mohamad Tachriel 20% saham Bimantara.
Indra adalah kaka ipar Bambang, suami dari Siti Hardijanti Rukmana alias Mba tutut (mantan Menteri Sosial, putri pertama dari mantan Presiden Soeharto, dam kakak kandung Bambang).
Tahun 1986, masuk lagi pemegang saham yakni Peter Frans Gontha, pebisnis sukses yang dijuluki Donald Trump-nya Indonesia. Peter masuk memegang 2%, sementara Bambang 39%, Indra 39%, Rosano 10%, Mohamad 10%.
Tahun 1995, Bambang masih menjabat Dirut, sementara Preskom dipegang Indra Rukmana, dengan porsi saham berubah dengan kepemilikan terdiri dari PT Asriland, PT Internusa Rizki Abadi, PT Rizki Bukit Abadi, PT Matra Teguh Abadi, dan PT Persada Giri Abadi.
