Pascaakuisisi: Tifa Jadi KDB Tifa, Lippo Jadi Lenox Pasifik

tahir saleh, CNBC Indonesia
15 September 2020 07:20
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengganti nama perusahaan seiring dengan pergantian pengendali perusahaan setelah dilakukan akuisisi dan adanya perubahan bisnis inti perusahaan.

Keduanya yakni PT Tifa Finance Tbk (TIFA) yang mengganti nama per 10 September menjadi PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) dan PT Lippo Securities Tbk (LPPS) menjadi PT Lenox Pasifik Investama Tbk. Adapun kode saham di BEI tidak berubah untuk kedua saham tersebut.

Perubahan tersebut sudah mendapatkan keputusan Menteri Hukum dan HAM pada 10 September untuk Tifa. "Tidak terdapat dampak pada kegiatan operasional perseroan," kata Dwi Indriyanie, Sekretaris Perusahaan KDB Tifa , dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (15/9/2020).

Perubahan ini terjadi setelah The Korea Development Bank (KDB), raksasa keuangan asal Korea Selatan (Korsel) resmi mencaplok 80,65% saham perusahaan pembiayaan tersebut pada 8 September 2020 sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani dengan DSU Group (PT Dwi Satrya Utama) pada Desember 2020.

Tifa Finance didirikan pada 1989, dan menjadi perusahaan multifinance dengan spesialisasi di bidang pembiayaan sewa guna usaha (leasing).

Mengacu data laporan keuangan Maret 2020, pemegang saham TIFA adalah PT Dwi Satrya Utama, Tan Chong Credit Pte Ltd Singapura, dan investor publik.

Artinya KDB juga mengambilaih dari Tan Chong. Business Times melaporkan bahwa Tan Chong International menyatakan pihaknya telah melepas saham TIFA dengan harga sekitar Rp 249,7 miliar (S$ 23,2 juta). Total dana yang dikeluarkan KDB untuk menebus transaksi dari dua pemegang saham utama TIFA tersebut mencapai Rp 452 miliar.

Adapun BEI menyampaikan bahwa Lippo Securities resmi berganti nama menjadi Lenox Pasifik Investama.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Vera Florida, dalam keterbukaan informasi, mengungkapkan perubahan itu merujuk pada Surat PT Lippo Securities Tbk. Nomor 001/LPI/IX/2020 tanggal 4 September 2020.

"Terhitung sejak tanggal 14 September 2020 Lippo Securities tercatat di BEI dengan nama Lenox Pasifik Investama dan perdagangan efek Lenox Pasifik Investama di BEI tetap menggunakan kode LPPS," katanya.

Pada pertengahan tahun lalu, manajer investasi milik Grup Lippo ini sudah menegaskan bahwa akan mengubah kegiatan bisnis utama menjadi perusahaan induk konglomerasi keuangan yang membawahi beberapa perusahaan di sektor jasa keuangan.

Perseroan saat ini memiliki keterbatasan sebagai perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai manajer investasi, antara lain keterbatasan dalam penerbitan surat utang.

"Perseroan hanya dapat menerbitkan instrumen ekuitas untuk mendukung peningkatan modal pada perusahaan anak, sementara perseroan butuh pendanaan untuk kebutuhan belanja modal guna pengembangan anak usaha dan penyempurnaan di bidang teknologi informasi," kata manajemen Lippo Securities, dalam prospektus yang dirilis, Rabu (19/6/2019).

Kondisi ini membuat perseroan akan mengubah kegiatan usaha dan mengembalikan izin usaha manajer investasi (MI) yang dimiliki sehingga peran perseroan sebagai perusahaan induk dapat lebih optimal.

Setelah izin dikembalikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka Lippo Securities akan menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan induk yang melakukan penyertaan investasi atau pelepasan (divestasi), penasihat keuangan, serta konsultasi manajemen.

Terkait dengan reksa dana yang dikelola Lippo Securities, dalam prospektus tersebut, disebutkan perseroan akan melakukan penggantian manajer investasi atas reksa dana yang dikelola dan mengalihkannya kepada PT Ciptadana Asset Management selaku pengganti perseroan yang bertindak sebagai manajer investasi pengganti.

"Pada 5 Maret 2020, perusahaan telah mengalihkan seluruh pengelolaan dan penatausahaan reksa dana yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan kepada Ciptadana Asset Management," tulis laporan keungan LPPS per Juni 2020.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada 1989. Pada tanggal pelaporan, sesuai Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-33/D.04/2020 pada 20 Mei 2020 tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi Atas Nama Lippo Securities, maka saat ini perusahaan bukan lagi sebagai perusahaan efek.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Lippo, di mana PT Inti Anugerah Pratama memegang 67,52% saham LPPS, sementara sisanya yakni investor pubik 32,48% saham per Juni 2020.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satu Lagi Emiten RI Dicaplok Perusahaan Korea, Saham Naik 19%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular