
Laba Ramayana Ambrol 99%, Ada Transaksi Jumbo Saham Rp 452 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berhasil keluar dari tekanan pada perdagangan Selasa kemarin (8/9/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat 0,26% ke level 5.244,07.
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,28 triliun dengan volume 13,05 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 587.897 kali.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Rabu (9/9/2020):
1.Laba Ambles 99% Jadi Rp 5 M, Begini Penjelasan Ramayana
Manajemen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menjelaskan duduk perkara mengapa laba bersih perusahaan ambles hingga 99% pada 6 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Total laba bersih RALS di semester pertama 2020 tersisa jadi Rp 5,36 miliar, atau turun 99,1% dari Rp 590 miliar di periode yang sama tahun lalu. Sepanjang semester I-2020, perseroan mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 2,20 triliun atau turun 58,3% dari Rp 5,27 triliun di semester I-2029.
Pendapatan bersih perseroan ikut turun sebesar 57,8% menjadi Rp 1,47 triliun dari sebelumnya Rp 3,49 triliun.
"Adapun penjualan kotor di kuartal kedua tahun 2020 menyumbang penurunan terbesar sebanyak 77,5% imbas dari penutupan gerai, pembatasan jam operasional gerai, serta menurunnya daya beli masyarakat," tulis manajemen, dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (8/9/2020).
2.Ada Transaksi Jumbo, Siapa Nih Pemborong Saham TIFA?
Di tengah kabar akan dicaploknya emiten pembiayaan PT Tifa Finances Tbk (TIFA) oleh bank asal Korea Selatan Korean Development Bank (KDB), hari ini terdapat transaksi pembelian bersih asing di saham TIFA yang kemungkinan dilakukan oleh KDB.
Tercatat pada pukul 9:47 WIB hingga 10:10 WIB investor asing melalui broker PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) yang notabene adalah sekuritas asal Negeri Ginseng melakukan pembelian 8.7077.631 lot saham TIFA di harga Rp 520/unit, sedangkan pihak penjual adalah investor yang menggunakan broker PT BCA Sekuritas (SQ).
Pembelian kemungkinan besar dilakukan dari PT Dwi Satrya Utama dan Tan Chong Credit Pte Ltd Singapura yang ditunjukkan dengan investor asing yang menjual saham TIFA dengan broker SQ sebanyak 3,8 juta lot yang kemungkinan besar adalah Tan Chong Credit asal Negeri Singa.
Total dana yang dikeluarkan asing untuk menebus transaksi tersebut mencapai Rp 452 miliar. Harga saham TIFA sendiri hari ini terpantau terapresiasi 1,24% ke level harga Rp 490/unit.
3.NPL Tembus 5%, Ini Jawaban dari Maybank
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) memberikan klarifikasi terhadap terhadap pemberitaan CNBC Indonesia atas rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bruto menembus 5,33% pada kinerja Semester I-2020.
Head, Corporate & Brand Communications PT Bank Maybank Indonesia Esti Nugraheni mengatakan pandemi global Covid-19 telah berdampak besar di seluruh belahan dunia dan di seluruh lini usaha, termasuk industri perbankan di Indonesia, bukan Maybank Indonesia saja.
"Pemberitaan yang hanya menyoroti Maybank Indonesia dan tidak mencerminkan industri perbankan secara proporsional dapat membuat persepsi yang keliru dan berdampak bagi risiko reputasi Maybank Indonesia di kalangan masyarakat, termasuk di mata nasabah. Pemberitaan ini juga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap industri perbankan dan dapat mengganggu stabilitas perbankan Indonesia," ujarnya dalam hak jawab ke CNBC Indonesia, Selasa (8/9/2020).
4.Bos BNI Mau Kumpulkan Funding untuk Bangun Infrastruktur RI
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang baru, Royke Tumilaar menyiapkan sejumlah strategi untuk pengembangan bisnis perseroan, salah satunya dengan mengoptimalisasi jaringan bisnis BNI di luar negeri guna menghimpun pendanaan di segmen kredit korporasi.
Royke menyebut, saat ini BNI dengan jaringan bisnis luar negeri mempunyai core competencies di kredit korporasi. Dengan modal tersebut bisa mendatangkan sumber pendanaan baru dari investor luar negeri guna membiayai proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri.
"Sebenarnya BNI ini punya sejarah lama, jaringan luar negrri cukup kuat, korporasi core competensice dia. Arahnya saya ingin korporasi dengan basis jaringan luar negeri yang cukup lama dan kuat jadi sumber funding baru di Indonesia dalam membiayai infrastruktur yang masih akan menjadi pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia," tuturnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Selasa (8/9/2020).
5.Caplok Nickel Mines Rp 369 M, HRUM Siap Tambah Saham Lagi!
Emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sudah melakukan transaksi pembelian saham perusahaan tambang nikel asal Australia, Nickel Mines Limited, sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar dengan kurs Rp 10.781 per AUD.
Setelah pembelian pada Juni silam itu, manajemen Harum berencana akan meningkatkan porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
"Kami berpendapat bahwa Nickel Mines Ltd merupakan investasi yang sangat prospektif sehingga kami akan mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan saham kami," kata Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara, dalam jawaban hasil paparan publik yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (8/9/2020).
6.Serang Balik Freddy Widjaja, 3 Anak Eka Tjipta Ajukan Kasasi!
Kisruh warisan dari pendiri Grup Sinarmas, mendiang Eka Tjipta Widjaja belum kelar. Kali ini, giliran anak-anak dari Trini Dewi Lasuki, istri pertama Eka Tjipta mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) terkait dengan Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang menetapkan Freddy Widjaja sebagai anak sah.
Freddy Widjaja adalah anak dari istri Eka Tjipta lainnya, Lidia Herawati Rusly, dan tengah menggugat lima saudara tirinya dan satu orang pelaksana wasiat Eka Tjipta di PN Jakarta Selatan.
Freddy pun menunjukkan dokumen memori kasasi yang disampaikan tiga orang anak Eka Tjipta ke MA kepada CNBC Indonesia. Tiga saudara tiri yang mengajukan kasasi ke MA itu yakni Indra Widjaja, Muktar Widjaja, dan Franky Oesman Widjaja.
Surat tersebut tertanggal 5 Agustus 2020, perihal Memori Kasasi terhadap Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Nomor: 36/PDT.P/2020/PN.JKT.PST tanggal 3 Februari 2020 antara; Indra Widjaja sebagai Pemohon Kasasi I, Muktar Widjaja sebagai Pemohon Kasasi II dan Franky Oesman Widjaja sebagai Pemohon Kasasi III melawan Freddy Widjaja sebagai Termohon Kasasi.
7.Dicaplok Perusahaan Singapura, Segini Harga Tender Offer PYFA
Rejuve Global Investment Pte Ltd mengumumkan rencana penawaran tender wajib (tender offer) sebanyak 87 juta saham emiten industri produk farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) dengan harga pelaksanaan Rp 771 per saham.
Penawaran tender wajib ini dilakukan karena Rejuve Global melakukan pembelian atas 254 juta saham PYFA yang setara 47,61% dari modal yang ditempatkan dan disetor sehingga terjadi perubahan pengendali. Transaksi ini terjadi pada 20 Juli 2020 dengan menunjuk perusahaan efek PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana.
Dalam prospektus yang disampaikan, Rejuve Global sebagai pengendali baru Pyridam Farma memang berencana melakukan pengembangan kegiatan PYRA yang bergerak di bidang industri kesehatan, khususnya di sektor farmasi melalui pengembangan produk, investasi peralatan dan mesin sehingga memberikan nilai tambah bagi perseroan.
8.80 Korporasi Restui Restrukturisasi Jiwasraya, What's Next?
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengungkapkan sebanyak 80 nasabah korporasi yang berasal dari BUMN, anak BUMN, BUMD maupun swasta sudah menyepakati rencana restrukturisasi yang diajukan oleh perseroan.
Perusahaan optimistis jumlah pemegang polis korporasi yang ikut program restrukturisasi akan terus bertambah.
Corporate Secretary Jiwasraya Kompyang Wibisana mengatakan proses restrukturisasi ini merupakan bagian penyehatan polis nasabah Jiwasraya untuk pengalihan polis-polis ini nantinya ke perusahaan baru.
"Dapat saya sampaikan bahwa sampai saat ini untuk pemegang polis korporat yang telah menyetujui proses restrukturisasi sudah mencapai 80 perusahaan, baik dari BUMN, anak BUMN, BUMD maupun swasta. Untuk nilai polis kami masih menghitung nilai tunainya," kata Kompyang kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (8/9/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rogoh Rp 452 M Caplok TIFA, Begini Rencana Besar KDB Korea