
Bursa Wall Street Ambruk! Waspada IHSG Tergencet

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,59% ke 5.280,813 pada perdagangan Kamis kemarin (3/9/2020).
Rupiah yang masih tertekan membuat sentimen pelaku pasar memburuk. Rupiah sempat menyentuh level Rp 14.820/US$ kemarin melemah 0,54%, meski di penutupan perdagangan berhasil menipiskan pelemahan 0,07% saja.
Tetapi, investor tentunya cemas jika rupiah sampai terus tertekan, berinvestasi di Indonesia tentunya akan kurang menguntungkan saat merepatriasi modalnya.
Alhasil, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 787 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,5 triliun kemarin.
Tekanan bagi IHSG berisiko bertambah hari ini, Jumat (4/9/2020) melihat bursa saham AS yang ambruk pada perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia. Sebagai kiblat bursa saham dunia, merosotnya Wall Street tentunya mengirim sentimen negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup terbanting 807,8 poin (-2,8%) ke 28.292,73, menjadi koreksi harian terbesar sejak 11 Juni. Nasdaq anjlok 5% ke 11.458,1 dan S&P 500 merosot 3,5% ke 3.455,06.
Secara teknikal, IHSG kembali ke bawah 5.300, sehingga tekanan bagi IHSG semakin bertambah. Indikator stochastic pada grafik 1 jam belum masuk ke wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() jkse |
Artinya ketika oversold, IHSG punya peluang menguat, namun ketika belum mencapai oversold artinya masih ada ruang IHSG akan melemah.
Support terdekat berada di kisaran 5.270, jika dilewati IHSG berisiko melemah ke 5.200.
Support kuat berada di level 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada grafik harian. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
![]() Foto: Refinitiv |
Ke depannya, jika level 5.163 ditembus, IHSG berisiko semakin tertekan.
Sementara level 5.300 kini menjadi resisten terdekat, jika berhasil ditembus, IHSG berpeluang menguat ke 5.330. Resisten selanjutnya berada di kisaran 5.380.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mayday Mayday! Wall Street Menukik, IHSG Berisiko ke 5.100