Analisis Broker

Yield Obligasi AS Turun, Kayaknya Peluang IHSG Rebound nih

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 March 2021 08:33
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen positif penurunan sementara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat atau US Treasury dengan tenor 10 tahun pada Senin kemarin (22/3) mendorong kenaikan bursa saham Wall Street AS.

Sentimen ini diyakini juga berimbas positif ke bursa saham dalam negeri.

Senin awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,87% ke level 6.301,13 poin.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi harian mencapai Rp 9,97 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,04 juta kali. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 409,73 miliar.

Menurut pengamat pasar saham dari MNC Asset Management, setelah dua hari terakhir, indeks Dow Jones turun sebesar -1 17%, akhirnya di hari ketiga IHSG mengalami technical rebound sebesar 0,32% seiring terjadinya penurunan sementara yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar -2.77% ke level 1.68%.

Edwin melanjutkan, jika dikombinasikan dengan kenaikan harga beberapa komoditas seperti batu bara yang naik 4,9%, minyak 0,18%, CPO sebesar 3%, nikel 1,155 dan timah 1,65%, maka berpeluang mendorong IHSG untuk mengalami technical rebound alias menguat sementara dalam perdagangan Selasa ini (23/3).

"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.259 sampai dengan 6.353," kata Edwin Sebayang, Selasa (23/3/2021).

Katalis yang juga menjadi perhatian pelaku pasar ialah Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis (NABE) yang melaporkan 46% peserta yang disurvei melihat kemungkinan perubahan kebijakan bank sentral Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga pinjaman pada 2022. Sementara, sebanyak 28% berpikir The Fed akan menaikkan suku bunga pada 2023.

Sementara itu, PT BNI Sekuritas memaparkan, IHSG menunjukkan momentum weak bullish, didukung Stochastic netral, candle bearish 3 outside out, MACD netral. Fase akumulasi dan trend bullish selama di atas 6.151 gap, tren volume menurun, penutupan di bawah 6.318 (5 Day MA). Jika closed di bawah 6.151.

Menurut BNI Sekuritas, IHSG berpeluang menuju target 6.090/6.018/5 954. Jika ditutup di atas 6.151 gap berpeluang menuju 6.314 DONE/6.398/6.504.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular