Analisis Teknikal

Mayday Mayday! Wall Street Menukik, IHSG Berisiko ke 5.100

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 September 2020 08:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,27% ke 5.244,07 pada perdagangan Selasa kemarin. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 6,2 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 460 miliar di pasar reguler.

Tingkat keyakinan konsumen yang membaik menjadi sentimen positif. Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan IKK pada Agustus 2020 berada di 86,9, naik sedikit dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 86,2.

IKK menggunakan angka 100 sebagai awalan. Kalau masih di bawah 100, maka artinya konsumen masih pesimistis memandang situasi ekonomi saat ini dan beberapa bulan ke depan.

Sudah 5 bulan berturut-turut IKK berada di bawah 100. Sejak menyentuh titik terendah sejak 2005 pada Maret lalu, IKK memang berangsur-angsur membaik.

Sementara itu pada hari ini, Rabu (9/9/2020), IHSG berisiko merosot tajam melihat pergerakan bursa saham AS (Wall Street) yang menukik. Aksi jual yang terjadi di sektor teknologi memicu kejatuhan bursa dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tersebut. Indeks Nasdaq ambrol 4,11%, S&P500 -2,78% dan Dow Jones -2,25%.

Sebagai kiblat bursa saham dunia, kejatuhan Wall Street tentunya mengirim hawa negatif ke pasar Asia hari ini.

Secara teknikal, level-level yang harus diperhatikan masih sama dengan analisis teknikal kemarin. Indikator stochastic pada grafik 1 jam mulai mendekati wilayah jenuh beli (overbought).

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya ketika overbought, IHSG berisiko berbalik melemah.

Support terdekat berada di kisaran 5.200, jika dilewati IHSG berisiko melemah ke 5.163 yang merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada grafik harian, sehingga menjadi support kuat.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Jika level 5.163 ditembus, IHSG berisiko turun lebih dalam menuju 5.100.

Level 5.270 tetap menjadi resisten terdekat, jika berhasil ditembus, IHSG berpeluang menguat ke 5.300. Resisten selanjutnya berada di kisaran 5.330.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Hijau, Yuk Lanjut Ngamuk Lagi dong IHSG!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular