Harga CPO Naik Tipis Banget Hari Ini, Kenapa ya?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 September 2020 12:25
A worker unloads palm oil fruit bunches from a lorry inside a palm oil mill in Bahau, Negeri Sembilan, Malaysia January 30, 2019.  Picture taken January 30, 2019.  REUTERS/Lai Seng Sin
Foto: Kelapa sawit (REUTERS/Lai Seng Sin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (2/9/2020). Kenaikan harga CPO mengekor naiknya harga minyak mentah.

Pada 11.29 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman November 2020 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 7 ringgit atau naik 0,25% ke RM 2.791/ton. Harga CPO semakin mendekati level psikologis RM 2.800/ton.

Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif di perdagangkan baik Brent dan WTI naik 0,7% hari ini terbantu oleh membaiknya data ekonomi serta penurunan stok minyak AS. Investor kini beralih ke aset-aset berisiko.

Ekonomi AS yang terserang pandemi Covid-19 mulai menunjukkan geliatnya. Rilis angka PMI manufaktur versi Markit untuk bulan Agustus berada di 53,1, membaik dibanding Juli yang berada di 50,9.

Di sisi lain, kabar bagus juga datang dari rilis data asosiasi industri minyak Negeri Paman Sam (API) yang melaporkan penurunan stok secara tajam. Kemarin API melaporkan stok minyak mentah AS pekan lalu turun 6,4 juta barel menjadi 501,2 juta barel.

Sebagai produk substitusi minyak sebagai bahan bakar harga CPO turut dipengaruhi oleh pergerakan harga emas hitam lantaran menjadi bahan baku untuk pembuatan biodiesel.

Anjloknya harga minyak mentah membuat penggunaan minyak nabati untuk biodiesel menjadi kurang ekonomis sehingga bakal berpengaruh terhadap permintaannya. Hal ini pun terlihat di tahun 2020 ketika harga minyak ambrol akibat pandemi Covid-19.

Reuters melaporkan perusahaan minyak dan gas Indonesia PT Pertamina memperkirakan total penjualan biodiesel berbasis minyak sawit akan mencapai 28,2 juta kiloliter (kl) tahun ini, atau 30% lebih rendah dari penjualan tahun lalu.

Di saat harga minyak melesat, harga minyak nabati substitusi CPO juga naik. Untuk kontrak minyak kedelai acuan di Bursa Komoditas Dalian menguat tipis 0,06%, sementara untuk kontrak minyak sawitnya naik 0,51%.

Kenaikan harga minyak nabati lain ini menjadi sentimen positif untuk CPO tentunya dan mampu mendongkrak harganya naik nyaris 2% pada perdagangan hari ini meski ekspor bulan lalu mengalami penurunan.

Perusahaan surveyor kargo Intertek Testing Services melaporkan ekspor minyak nabati Negeri Jiran bulan Agustus turun 13,1% menjadi 1,49 juta ton dari sebelumnya 1,72 juta ton di bulan Juli.

Hampir semua jenis minyak sawit mengalami penurunan ekspor kecuali untuk jenis minyak inti sawit dan produk turunan untuk minyak sawit distilat. Ekspor ke Uni Eropa dan India pun dilaporkan menurun. Namun kenaikan ekspor ke China cukup membantu menahan penurunan ekspor lebih lanjut.

Berikut ini adalah data ekspor minyak sawit Malaysia bulan Agustus mengutip rilis data Intertek Testing Services dalam satuan ribu ton :

Jenis Minyak SawitAgustus 2020Juli 2020MoM Change (%)
CPO441.8552.2-20%
RBD Palm Oil87.5129.8-33%
RBD Palm Olein431.9442.8-2%
RBD Palm Stearin97.5133.1-27%
Crude Palm Kernell Oil51.127.983%
Palm Fatty Acid Distillate85.374.215%

Negara Tujuan EksporAgustus 2020Juli 2020MoM Change (%)
Uni Eropa275.5364.2-24%
China333.7316.16%
India & Subkontinen316.2507.5-38%

BulanTotal Ekspor
Juni1622.4
Juli1717
Agustus1491.4

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kamis Ambles, Hari ini Harga CPO Menguat Tipis 8 Ringgit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular