
Top Banget! Baru Awal Pekan, Harga CPO Melesat 2% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) Negeri Jiran melesat tinggi pada awal pekan ini, Senin (3/7/2020). Kenaikan harga minyak nabati lain serta data ekspor Malaysia yang bagus turut mendongkrak harga.
Pada 10.54 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 2,2% ke RM 2.739/ton. Di sepanjang bulan Juli harga CPO telah menguat 16,5% menandai kenaikan bulanan tertinggi bulanan sejak September 2015.
Perusahaan surveyor kargo Intertek Testing Services (ITS) melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia naik 5,8% bulan ini jika dibandingkan bulan Juni. Ekspor minyak sawit mencapai 1,72 juta ton di bulan Juli, sementara pada Juni ekspor hanya 1,62 juta ton.
Pendongkrak utama ekspor Negeri Jiran adalah kenaikan ekspor CPO. Pada bulan Juni ekspor CPO tercatat mencapai 389.107 ton. Bulan ini, ekspor naik menjadi 552.230 ton. Ada kenaikan 41,9% secara bulanan.
Untuk produk turunan minyak sawit cenderung mengalami penurunan ekspor. Minyak nabati jenis ini paling banyak diekspor ke India dan subkontinennya. Sementara ekspor ke Uni Eropa dan China cenderung turun.
Permintaan terhadap minyak nabati mulai meningkat seiring dengan relaksasi lockdown. Hubungan Malaysia dan India yang membaik serta penetapan bea ekspor nol persen hingga akhir tahun menjadi faktor yang membuat permintaan membaik.
Sentimen positif lainnya datang dari dalam negeri. Indonesia berencana untuk menaikkan konten biodiesel menjadi 40% atau sering dikenal dengan B40 sesuai dengan target awal implementasi Juli 2021.
Di sisi lain kenaikan harga minyak nabati jenis lain juga menjadi faktor pengerek harga CPO. Harga minyak kedelai dan sawit di Bursa Komoditas Dalian menguat masing-masing 2,49% dan 3,47%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO & Emas Kompak Menguat