Tuah Luhut Berlanjut, Lagi-Lagi Buat Harga CPO Terbang

M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
08 February 2023 11:04
ilustrasi kelapa sawit
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) kembali melanjutkan tren kenaikan. Harga CPO di Bursa Malaysia Exchange melonjak di sesi awal perdagangan Rabu (8/2/2023).

Kenaikan harga, terutama masih ditopang sentimen kebijakan domestic market obligation pemerintah Indonesia.

Pada pukul 09:55 WIB, harga CPO pada sesi awal perdagangan merangkak naik 1,52% ke MYR 3.999 /ton.Harga tersebut menjadi ketiga kalinya kenaikan cpo dalam tiga hari terakhir berturut-turut.

Pada perdagangan kemarin Selasa (7/2/2023), harga CPO ditutup menguat juga di posisi MYR 3.939 per ton. Harganya menguat 2,29%. Dalam tiga hari terakhir, harga CPO sudah menguat 6,61% dari harga terendah nya di level MYR 3.751 per ton pekan lalu.

Kenaikan harga CPO masih ditopang kebijakan yang sebelumnya dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, mengenai penangguhan ekspor minyak sawit untuk memenuhi peningkatan permintaan minyak goreng dalam memasuki bulan suci Ramadan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di akun Instagram resminya, dikutip Senin (6/2/2023), mengungkapkan sistem DMO yang berlaku sekarang adalah produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) yang ingin mengekspor harus memenuhi DMOkuota satu banding enam.

"Untuk itu saya menggelar Rakor hari ini bersama kementerian/ lembaga terkait dengan para produsen minyak goreng. Kami menyepakati peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50% hingga memasuki masa Lebaran nanti," kata Luhut.

Sehingga untuk memenuhi DMO yang telah ditetapkan, pemerintah memutuskan untuk mendepositokan sebagian hak ekspor yang dimiliki eksportir saat ini.

"Jadi eksportir tetap dapat menggunakan hak ekspor tersebut nanti setelah situasi kembali mereda. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga pasokan dalam negeri dan menjamin harga tetap stabil," tegas Luhut.

Menyikapi kebijakan ekspor CPO yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, Analis Industry & Regional Analyst Bank Mandiri, Abrar Aulia, mengungkapkan bahwa peningkatan DMO ang direncanakan pemerintah dapat membuat ekspor menurun yang berdampak terhadap pasokan CPO global yang juga dapat mengalami penurunan. Sehingga dapat menopang kenaikan harga CPO

"Secara teoritis DMO minyak goreng menyebabkan ekspor mengalami penurunan. Hal tersebut menyebabkan pasokan global turun. Hal tersebut pada akhirnya dapat berdampak pada kenaikan harga CPO nantinya. Namun perlu dilihat kembali bagaimana situasi permintaan global saat ini, terutama dari negara-negara importir seperti Tiongkok dan India" ungkapnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mak/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Bos Sawit Gak Happy, Harga CPO Longsor Nih Sepekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular