Lelang SBSN Tembus Rp 38 T, Tenor Pendek Diserbu Investor!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
01 September 2020 16:04
Emisi obligasi syariah (sukuk)
Foto: Getty Images/CNBC International

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melakukan lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini, Selasa (1/9/2020).

Hasilnya pemerintah memenangkan angka lelang SBSN sebesar Rp 9,5 triliun. Nilai SBSN yang dimenangkan tersebut 19% lebih besar dari target indikatif Rp 8 triliun.

Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPNS05022021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS026 (reopening), PBS025 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Lelang SUN 1 September 2020Foto: Lelang SBSN 1 September 2020
Hasil Lelang SUN 1 September 2020Foto: Hasil Lelang SBSN 1 September 2020

Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), nyaris 5 kali dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 38,33 triliun.

Penawaran yang terbesar dibukukan seri SPNS05022021, senilai Rp 9,7 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 6,49 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 1,5 triliun.

Sebaliknya penawaran yang terkecil terjadi pada seri PBS025 senilai Rp 4,9 triliun dengan bid to cover ratio 2,98 kali. Nilai yang dimenangkan sebesar Rp 1,65 triliun.

Sedangkan dari kupon yang terbesar ada pada seri PBS028 senilai Rp 6,7 triliun dengan bid to cover ratio 5,59 kali dan kupon yang terkecil ada pada seri SPNS05022021.

Salah satu sentimen pasar hari ini ialah pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan inflasi Indonesia sebesar minus 0,05% atau bisa disebut Indonesia mengalami deflasi.

Baik deflasi maupun inflasi tipis, keduanya sama-sama mengindikasikan bahwa kekuatan permintaan (demand side) masyarakat belum pulih, di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi.

Beberapa pelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah justru berujung pada rekor temuan kasus Covid-19. Nilai inflasi inti juga masih rendah dengan tingkat 0,29% (mom) dan 2,03% (yoy). Itu artinya daya beli masyarakat masih terganggu.

Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, pemerintah menerbitkan SBSN senilai Rp 3 triliun. SBSN berseri PBSNTQ01 tersebut diterbitkan dengan cara private placement (secara langsung, tak melalui lelang di pasar) dan berstatus dapat diperdagangkan (tradable).

SBSN tersebut diterbitkan dengan imbal hasil dan kupon per tahun yang sama-sama sebesar 6,37%.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minat Turun, Jangan-jangan Asing Mulai Ogah Beli Sukuk RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular