
Ada MTN Tunda Pembayaran, Bowsprit Gelar RPUP

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manajemen investasi milik Grup Lippo, PT Bowsprit Asset Management bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Unit Penyertaan (RPUP) Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) Bowsprit Integrated Infrastructure 1.
Pelaksanaan RPUP ini dilakukan karena adanya penundaan pembayaran atas bunga dari aset dasar (underlying) produk tersebut.
Dalam agenda rapat yang disampaikan perusahaan dan dipublikasikan di media massa ini, dalam RPUP yang diagendakan, akan dibahas dua agenda yakni penjelasan sasaran dinfra dan pemberi jaminan terkait kronologis atas penundaan pembayaran bunga surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) serta penyampaian rencana restrukturisasi perjanjian penerbitan MTN.
Dalam rapat ini nantinya Bowsprit akan meminta persetujuan kepada pemegang unit penyertaan mengenai rencana restrukturisasi tersebut, sebab akan menyebabkan terjadinya perubahan pada perjanjian penerbitan MTN dan KIK (kontrak investasi kolektif).
RPUP ini disebutkan akan dilaksanakan pada Jumat (17/7/2020) mendatang di Hotel Aryaduta Tugu Tani.
Belum jelas MTN siapa penerbit MTN yang dijadikan underlying produk tersebut. CNBC Indonesia telah berupaya untuk meminta konfirmasi kepada Presiden Direktur Bowsprit Asset Management Angi Lim, CEO Lippo Karawaci John Riady namun belum mendapatkan jawaban hingga berita ini diturunkan.
Dalam website resmi perusahaan, disebutkan bahwa Dinfra Bowsprit Integrated Infrastructure 1 ini ditujukan untuk membiayai proyek infrastruktur yang berlokasi di Jawa Barat.
![]() Dinfra Bowsprit |
Direktur Public Relations & External Relations Lippo Danang Kemayan Jati dalam penjelasan tertulisnya mengatakan bahwa Bowsprit, memang anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk, tetapi hanya sebagi manajer investasi atas perusahaan lain yang menerbitkan MTN.
"Namun Grup Lippo tidak ada hubungannya dengan MTN yang gagal bayar bunga," ujar Danang.
Dari produk investasi ini telah telah didapatkan dana senilai Rp 280 miliar untuk proyek tersebut.
Dinfra Bowsprit Integrated Infrastructure 1 ini merupakan salah satu dari lima produk dinfra yang dikelola oleh Bowsprit. Secara total, kelima produk dinfra ini memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp 4,95 triliun yang diterbitkan pada 2019 lalu.
Produk dinfra lainnya diterbitkan pada 2018 sebanyak dua produk dengan total AUM mencapai Rp 3,47 triliun.
Disebutkan bahwa Bowsprit Asset Management merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri sebagai penerbit produk Dana Investasi Real Estat (DIRE), Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Dinfra. Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perumnas Gagal Bayar MTN Rp 200 M
