Cadev Bertambah, Investor pede Borong Obligasi RI

Haryanto, CNBC Indonesia
07 July 2020 18:00
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia hari ini, Selasa (7/7/2020) terpantau menguat terdorong oleh laporan data cadangan devisa Tanah Air untuk bulan Juni 2020 yang naik ke US$ 131,7 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2020 pada US$ 130,5 miliar.

Pelaku pasar akhirnya kembali optimistis untuk masuk ke pasar modal Indonesia karena yakin bahwa risiko kurs bakal terminimalisir di tengah naiknya cadangan devisa.

Posisi cadangan devisa tersebut akan semakin memperkuat kemampuan pemerintah Indonesia dalam memenuhi kewajiban luar negerinya, seperti pemenuhan impor plus pembayaran kewajiban utang luar negeri pemerintah atau bahkan melakukan stabilitas nilai tukar rupiah.

Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0082 bertenor 10 tahun justru melemah.

Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 4,50 basis poin (bps) menjadi 7,652%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Perbandingan Yield SBN RI 7 Juli 2020

Yield Obligasi Negara Acuan 7 Juli'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 6 Juli'20 (%)

Yield 7 Juli'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 7 Juli'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.575

6.558

-1.70

6.4179

FR0082

10 tahun

7.239

7.247

0.80

7.0892

FR0080

15 tahun

7.697

7.652

-4.50

7.5825

FR0083

20 tahun

7.707

7.677

-3.00

7.6092

Sumber: Refinitiv

 

Apresiasi pasar terhadap obligasi pemerintah hari ini tercermin pada nilai wajar obligasi, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,59 poin atau 0,21% menjadi 279,62 dari posisi kemarin 279,03.

Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Selasa ini (7/7/2020), Rupiah menguat 0,28% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.400/US$ di pasar spot.

Hal tersebut mencerminkan investor mulai masuk ke aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air seiring dengan peningkatan dalam cadangan devisa.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular