
Duh! Tunda Bayar Obligasi, Saham Modernland Disuspensi BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/7/2020). Sebelum disuspensi harga saham terakhir MDLN ini di level Rp 55/saham.
Suspensi ini akibat perseroan melakukan penundaan kewajiban berupa pembayaran pokok obligasi.
"Dapat kami sampaikan bahwa perseroan melakukan penundaan pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 Seri B (MDLN01BCN1) yang jatuh tempo pada tanggal 7 Juli 2020 sehingga menimbulkan keraguan atas kelangsungan usaha Perseroan.," tulis pengumuman BEI, Selasa (7/7/2020).
Selanjutnya, Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) Modernland Realty (MDLN, MDLN01BCN1) di seluruh pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 7 Juli 2020, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tegas BEI.
MDLM seharusnya melaksanakan kewajiban obligasi yang jatuh tempo pada Selasa 7 Juli ini untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2015 seri B yang bernilai Rp 150 miliar. Obligasi ini memiliki besaran kupon sebesar 12,5% per tahun.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menurunkan peringkat emiten properti ini dari sebelumnya B3 menjadi Caa1 atau memiliki risiko kredit tinggi.
Pada saat yang sama, Moodys juga menurunkan peringkat surat utang senior yang diterbitkan Moderland Overseas Pte Ltd dan JGC Ventures Pte Ltd menjadi Caa1 dari sebelumnya B3.
Senior Credit Officer Mood's, Jacintha Poh,Senior menuturkan, penurunan peringkat ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa arus kas Modernland akan turun sangat signifikan karena dampak dari pandemi Covid-19 yang menghantam industri properti.
"Sehingga perusahaan akan bergantung pada dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan kas yang sedang berlangsung dan jatuh tempo utang pada tahun 2020 dan 2021," katanya, Selasa (23/6/2020), mengacu pada keterangan yang disampaikan.
Tidak hanya itu, Moody's juga menurunkan outlook menjadi negatif karena meningkatnya risiko likuiditas di tengah kondisi pasar yang masih akan menantang untuk menghimpun dana.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat emiten properti pengelola Jakarta Garden City ini dan Obligasi Berkelanjutan I 2015 Seri B MDLN menjadi "idBBB-" dari sebelumnya "idBBB", dengan prospek atau outlook dipertahankan di Credit Watch dengan implikasi negatif.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Gagal Bayar, Restrukturisasi Utang Modernland Disetujui
