
Euforia Vaksin Pfizer Gak Ngaruh, Harga Obligasi RI Melorot

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada perdagangan Kamis kemarin (2/7/2020) terkoreksi di saat aset berisiko justru mendapatkan manfaat dari kabar seputar vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS Pfizer dan bioteknologi Jerman BioNTech.
Euforia seputar vaksin corona membuat investor dan pelaku pasar beramai-ramai masuk ke aset berisiko hal ini tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan kemarin yang menguat 1% lebih ke level 4.966,78. Ketika ekuitas menjadi pilihan, maka aset pendapatan tetap ini cenderung ditinggalkan.
Data Refinitiv menunjukkan pelemahan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0081 bertenor 5 tahun justru menguat.
Seri acuan yang paling melemah adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 1,40 basis poin (bps) menjadi 7,229%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Perbandingan Yield SBN RI 2 Juli 2020
Yield Obligasi Negara Acuan 2 Juli'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 1 Juli'20 (%) | Yield 2 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 2 Juli'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.572 | 6.565 | -0.70 | 6.5231 |
FR0082 | 10 tahun | 7.215 | 7.229 | 1.40 | 7.1878 |
FR0080 | 15 tahun | 7.621 | 7.625 | 0.40 | 7.6063 |
FR0083 | 20 tahun | 7.655 | 7.655 | 0.00 | 7.6391 |
Sumber: Refinitiv
Kendati pengembangan vaksin merupakan kabar gembira, namun hal ini masih merupakan tahap awal dan masih ada beberapa fase yang harus dilalui. Oleh karena itu, investor masih tetap khawatir akan penyebaran virus corona terhadap pemulihan ekonomi dunia termasuk Indonesia, sehingga investor cenderung wait and see untuk masuk pasar keuangan.
Berdasarkan data terbaru total pasien konfirmasi positif kasus Covid-19 di Indonesia. Hingga Kamis (2/7/2020) pukul 12.00 WIB kasus positif Covid-19 menembus 59.324 orang. Jumlah tersebut bertambah 1.624 kasus dibandingkan dengan kemarin. Ini merupakan penambahan kasus tertinggi alias rekor sejak penyakit ini mewabah di Indonesia.
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) justru menguat. Indeks tersebut naik 0,06 poin atau 0,02% menjadi 278,64 dari posisi kemarin 278,58.
Pelemahan di pasar surat utang hari ini senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (2/7/2020), Rupiah melemah 0,81% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.305/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terburuk Kedua
Pelemahan harga SUN tidak senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terburuk kedua.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariatif. Surat utang negara yang paling menguat yaitu Rusia, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 11,00 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu surat utang negara Jerman dengan kenaikan tingkat yield 3,30 bps.
Hal tersebut mencerminkan investor global masih ragu-ragu untuk masuk ke aset pendapatan tetap Tanah Air karena penambahan kasus terinfeksi virus corona.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 1 Juli'20 (%) | Yield 2 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.71 | 6.61 | -10.00 |
China (A+) | 2.888 | 2.89 | 0.20 |
Jerman (AAA) | -0.439 | -0.406 | 3.30 |
Prancis (AA) | -0.094 | -0.085 | 0.90 |
Inggris Raya (AA) | 0.206 | 0.2 | -0.60 |
India (BBB-) | 5.827 | 5.841 | 1.40 |
Jepang (A) | 0.05 | 0.035 | -1.50 |
Malaysia (A-) | 3.007 | 2.943 | -6.40 |
Filipina (BBB) | 2.813 | 2.813 | 0.00 |
Rusia (BBB) | 5.95 | 5.84 | -11.00 |
Singapura (AAA) | 0.903 | 0.892 | -1.10 |
Thailand (BBB+) | 1.28 | 1.27 | -1.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.681 | 0.674 | -0.70 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.19 | 9.2 | 1.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T