
Unilever Tutup Pabrik karena Covid-19, Pasokan Produk Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyampaikan pasokan produk tetap aman meskipun salah satu pabrik yang tutup karena ada karyawan yang terpapar virus corona (Covid-19). Perseroan menutup salah satu pabrik di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi setelah beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif COVID-19, yang merupakan satu bagian dari kompleks pabrik Unilever Indonesia di Cikarang.
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, di seluruh dunia Unilever memiliki pabrik di 180 negara. Setiap pabrik, kata Sancoyo, memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus COVID-19.
Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen, oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," kata Sancoyo.
Penutupan pabrik merupakan langkah preventif untuk mencegah penyebaran covid-19. "Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," kata Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (2/7).
Akibat kejadian ini, Unilever Indonesia mengklaim telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah menyebut Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Ia mengungkapkan hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara.
"Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik. Tindakan yang dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat di lingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai protokol kesehatan. Tidak perlu kahwatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen dan/atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS), untuk itu kemungkinan adanya hal ini sangat kecil untuk terjadi," tandas Alamsyah.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Pertahankan Daya Saing, UNVR Pimpin 80% Kategori Pasar