Geger 13 MI Jadi Tersangka Jiwasraya, Baru 4 yang Buka Suara

Redaksi, CNBC Indonesia
27 June 2020 07:09
Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia menggelar konferensi pers terkait perkembangan industri reksa dana Indonesia (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)
Foto: Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia menggelar konferensi pers terkait perkembangan industri reksa dana Indonesia (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)

Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Pelaku Investasi Indonesia (APRDI) meminta agar investor reksa dana tetap tenang merespons penetapan tersangka terhadap 13 perusahaan manajer invetasi oleh Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Pelaku Investasi Indonesia (APRDI), Prihatmo Hadi Mulyanto juga mengimbau agar tetap bijak dalam mengambil keputusan atas investasi reksa dananya.

Selanjutnya, aktif berkomunikasi dengan Manajer Investasi atau Agen Penjual Reksa Dana yang ditunjuk, untuk memperoleh informasi yang akurat dan benar, sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya.

"Dewan APRDI menghormati proses hukum yang tengah dilakukan oleh Kejaksaan Agung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," terang Prihatmo, dalam keterangannya, Jumat (26/6/2020).

Hari juga menjelaskan, setiap portofolio reksa dana dikelola secara terpisah antara satu reksa dana dengan reksa dana lain. Sehingga, masalah yang terjadi pada sebuah reksa dana tidak akan serta merta mempengaruhi produk reksa dana lainnya yang dikelola oleh MI yang sama.

Baca: Asal Muasal Korupsi Jiwasraya: Goreng-Menggoreng Saham
"Portfolio aset Reksa Dana disimpan dan diadministrasikan oleh Bank Kustodian yang merupakan pihak yang independent dan tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi. Aset Reksa Dana bukan merupakan aset Manajer Investasi maupun Bank Kustodian," katanya.

APRDI mencatat, hingga 24 Juni 2020, ada sebanyak 2.211 reksa dana dengan total nilai aktiva bersih aset sebesar Rp 487 triliun.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular