
Giliran Moody's Pangkas Peringkat Modernland

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menurunkan peringkat emite properti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dari sebelumnya B3 menjadi Caa1 atau memiliki risiko kredit tinggi.
Pada saat yang sama, Moodys juga menurunkan peringkat surat utang senior yang diterbitkan Moderland Overseas Pte Ltd dan JGC Ventures Pte Ltd menjadi Caa1 dari sebelumnya B3.
Senior Credit Officer Mood's, Jacintha Poh,Senior menuturkan, penurunan peringkat ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa arus kas Modernland akan turun sangat signifikan karena dampak dari pandemi Covid-19 yang menghantam industri properti.
"Sehingga perusahaan akan bergantung pada dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan kas yang sedang berlangsung dan jatuh tempo utang pada tahun 2020 dan 2021," katanya, Selasa (23/6/2020), mengacu pada keterangan yang disampaikan.
Tidak hanya itu, Moody's juga menurunkan outlook menjadi negatif karena meningkatnya risiko likuiditas di tengah kondisi pasar yang masih akan menantang untuk menghimpun dana.
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat emiten properti pengelola Jakarta Garden City yakni PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan Obligasi Berkelanjutan I 2015 Seri B MDLN menjadi "idBBB-" dari sebelumnya "idBBB", dengan prospek atau outlook dipertahankan di Credit Watch dengan implikasi negatif.
Penurunan rating tersebut dilakukan karena meningkatnya risiko pembiayaan kembali baik dari obligasi domestik senilai Rp 150 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2020 dan obligasi dolar AS senilai US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) yang akan jatuh tempo pada Agustus 2021.
"Karena kemungkinan yang tinggi bahwa MDLN akan bergantung pada pendanaan eksternal untuk menyelesaikan utang yang akan jatuh tempo di tengah lingkungan operasi yang sulit yang disebabkan pandemi coronavirus (Covid-19)," tulis Pefindo, dalam risetnya, dikutip Jumat (19/6/2020).
Pefindo mencatat, sampai 11 Juni 2020, MDLN belum mendapatkan fasilitas pinjaman bank yang dapat digunakan sebagai sumber pelunasan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kas Berat, Modernland Tunda Bayar Obligasi Senilai Rp 150 M