
Ramai-ramai Suntik Maskapai Global, Nasib Garuda Cs Gimana?

Lufthansa
Pemerintah Jerman dan Lufthansa, maskapai yang terpukul keras oleh pandemi coronavirus, akhirnya mencapai kesepakatan awal dana talangan sebesar 9 miliar euro (US$ 9,8 miliar) atau setara dengan Rp 146 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$).
Maskapai ini sudah melakukan pembicaraan dengan Berlin selama berminggu-minggu mengenai bantuan dana talangan ini guna membantunya mengatasi anjloknya pendapatan di tengah pandemi.
Hanya saja, manajemen juga sempat berkonflik mengingat bantuan ini tidak gratis, karena ada beberapa ketentuan kontrol pemerintah terhadap maskapai tersebut sebagai imbalan atas bailout.
Kementerian Keuangan dan Ekonomi Jerman pada Senin (25/5/2020) mengatakan bahwa Lufthansa sebetulnya perusahaan yang sehat secara operasional sebelum wabah coronavirus, perusahaan ini juga menguntungkan dan memiliki prospek yang baik untuk masa depan tetapi mendapat masalah karena Covid-19.
Pesaing-pesaing Lufthansa seperti maskapai Prancis-Belanda Air France-KLM dan maskapai penerbangan AS: American Airlines, United Airlines dan Delta Air Lines juga telah meminta bantuan negara agar tetap bertahan.
Rencananya, pemerintah Jerman akan mengambil 20% saham di Lufthansa, yang rencananya akan dijual lagi pada akhir 2023. Jerman akan membeli saham baru (rights issue) dengan nilai nominal 2,56 euro masing-masing dengan total nilai pembelian sekitar 300 juta euro.
Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan paket penyelamatan itu adalah "solusi yang sangat, sangat bagus" yang memperhitungkan kebutuhan perusahaan dan pembayar pajak.
"Dukungan yang kami siapkan di sini adalah untuk jangka waktu terbatas," katanya, dilansir Reuters dan CNBC.
"Ketika perusahaan fit lagi, negara akan menjual sahamnya dan mudah-mudahan ... dengan keuntungan kecil yang menempatkan kami pada posisi untuk membiayai banyak, banyak persyaratan yang harus kami penuhi sekarang, tidak hanya di perusahaan ini."
Pemerintah juga akan menyuntikkan 5,7 miliar euro dalam penyertaan modal yang diambil secara non-voting, yang dijuluki sebagai partisipasi senyap (silent) ke dalam perusahaan. Sebagian dari penyertaan modal ini dapat dikonversi menjadi 5% saham tambahan, dengan catatan jika pembayaran kupon tidak dilakukan atau untuk melindungi perusahaan terhadap pengambilalihan investor lain.
Namun kesepakatan bailout ini masih menunggu persetujuan oleh pemegang saham serta Komisi Eropa.
Maskapai AS
![]() A Boeing 787-10 aircraft being built for Singapore Airlines sits in the Final Assembly Area before a delivery ceremony of the first Boeing 787-10 Dreamliner at Boeing South Carolina in North Charleston, South Carolina, United States March 25, 2018. REUTERS/Randall Hill |
Pada 9 April lalu, Departemen Keuangan AS menyebutkan bahwa akan segera membayar dana bantuan atau hibah ke maskapai-maskapai di nagara Paman Sam itu di tengah dampak pandemi Covid-19.
Tiga pejabat di industri penerbangan kepada Reuters mengatakan, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam pertemuan dengan maskapai penerbangan AS mengatakan akan membayar sebagian dari dana hibah US$ 25 miliar atau Rp 350 triliun (kurs Rp 14.000/US$0 dalam bentuk hibah tunai yang disetujui Kongres AS bulan lalu.
Mnuchin berbicara dengan kepala eksekutif beberapa maskapai besar dan menegaskan bahwa pemerintah AS menawarkan 70% dari bantuan dalam bentuk hibah yang tidak perlu dilunasi, dan 30% dalam pinjaman berbunga rendah, di mana maskapai diminta untuk menerbitkan waran.
Departemen Keuangan AS mengatakan pemerintah bekerjasama dengan 12 maskapai penerbangan yang diperkirakan akan mendapatkan lebih dari US$ 100 juta . Hanya sebagian besar permintaan dana yang kurang dari $ 10 juta.
Sebelumnya maskapai terbesar di Alaska, RavnAir mengajukan kebangkrutan Bab 11 dan memberhentikan hampir seluruh stafnya serta meng-grounded 72 pesawatnya.
Juru bicara United Airlines Holdings Inc juga mengatakan perusahaan sedang meninjau rincian proposal Treasury. American Airlines juga mengkonfirmasi pihaknya sedang meninjau proposal.
Reuters melaporkan setidaknya ada enam maskapai AS terbesar yang bakal mendapatkan sekitar 90% dari paket bailout US$ 25 miiar, yakni American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines Co, JetBlue Airways Corp , dan Alaska Airlines.
(tas/tas)