9 Emiten Terimbas Covid: PHK, Potong Gaji, & Rumahkan Pekerja

Redaksi, CNBC Indonesia
02 June 2020 09:20
Indocement
Foto: Sumber: Annual Report Indocement
8. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Emiten produsen semen Grup HeidelbergCement AG asal Jerman, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga menyampaikan kegiatan operasional mulai terganggu terdampak pandemi virus corona (covid-19). Perseroan menghentikan operasional beberapa pabrik dan memotong gaji direksi serta honorarium komisaris. 


Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP Oey Marcos mengatakan dampak pandemi berimbas pada penghentian operasional sebagian pabrik perusahaan dan unit operasional entitas anak perusahaan akibat penurunan permintaan, dampak dari penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di beberapa wilayah di Indonesia.

Kondisi kelangsungan usaha perseroan secara umum tidak terganggu secara langsung oleh Covid-19 namun perseroan memperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan akibat dampak dari PSBB yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia.

Jangka waktu penghentian operasional pabrik diperkirakan antara 1-3 bulan dan selanjutnya akan disesuaikan dengan perkembangan pasar secara umum. "Perseroan hanya menjalankan 1-3 pabrik, dari 10 pabrik yang ada di Citeureup," kata Oey, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/5/2020).

Sampai dengan saat ini kontribusi pendapatan dari pabrik yang berhenti operasional adalah sebesar sekitar 25% dari total pendapatan konsolidasi tahun 2019.

Namun hingga saat ini dia menegaskan tidak ada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengurangan karyawan terjadi karena pensiun normal atau pengunduran diri karena kehendak sendiri. Jumlah karyawan yang dirumahkan juga tidak ada, dengan jumlah karyawan tetap dan tidak tetap 5.200 orang.

"Dewan komisaris, direksi dan staf manajemen secara sukarela melakukan pemotongan gaji secara berjenjang," kata Oey menjawab pertanyaan BEI soal apakah ada pemotongan gaji karyawan hingga 50%.

Perseroan memperkirakan terjadi penurunan total pendapatan untuk periode 31 Maret 2020 dari 31 Maret 2019 sekitar 25%.

"Sejak awal dari pandemi Covid-19 terjadi, kami sudah melakukan strategi efisiensi di berbagai bidang termasuk efisiensi biaya distribusi dengan melakukan optimalisasi pengeluaran semen dari terminal-terminal kami yang tersebar di berbagai wilayah di samping hanya menjalankan pabrik-pabrik kami yang terefisien, kami juga melakukan optimalisasi penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif," katanya.

9. PT MNC Land Tbk (KPIG)
Emiten properti Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG), menjabarkan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap operasional bisnis dan upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan. Covid-19 berimbas pada pembatasan operasional perusahaan sekitar 3 bulan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen MNC Land menjelaskan ada dampak juga terhadap kinerja keuangan perusahaan termasuk prediksi pendapatan dan laba bersih perusahaan.

Selain itu, eksesnya juga berimbas pada efisiensi karyawan. Per Desember 2019, jumlah karyawan perusahaan baik tetap maupun tidak tetap mencapai 2.875 orang, sedangkan hingga saat ini menjadi 2.844 orang, atau berkurang 9 orang.

"Tidak ada PHK [pemutusan hubungan kerja], adapun jumlah karyawan dirumahkan sebanyak 136 orang dan jumlah karyawan yang terkena dampak lain misalnya pemotongan gaji 50% nihil," tulis manajemen MNC Land dalam penjelasan ke BEI.

Dari sisi keuangan, perseroan memprediksi penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020-30 April 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang sama tahun lalu diprediksi sekitar 25%, sementara untuk prediksi laba bersih turun 75% pada periode pandemi itu.




(hps/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular