
Lockdown Dilonggarkan, Harga Batu Bara Menuju US$ 60/Ton
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 May 2020 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal acuan Newcastle kontrak berjangka kemarin ditutup stabil. Memasuki bulan Mei, harga batu bara berangsur-angsur naik seiring dengan rencana pelonggaran lockdown & pembatasan secara bertahap di berbagai negara.
Senin (25/5/2020), harga batu bara untuk kontrak yang ramai diperdagangkan ditutup di level US$ 56,1/ton. Di sepanjang bulan Mei 2020, harga batu bara telah naik 7,06%. Harga batu bara on track menuju level US$ 60/barel.
Pelonggaran lockdown dengan segala pembatasannya secara bertahap sudah banyak direncanakan oleh berbagai negara di dunia. Negara konsumen batu bara termal Australia yakni Jepang juga mengumumkan pelonggarannya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan pada hari Senin (25/5/2020) bahwa keadaan darurat akan dicabut di lima dari 47 prefektur negara tersebut, mengacu pada siaran berita stasiun televisi NHK.
Pelonggaran ini memunculkan harapan bahwa ekonomi akan bergeliat kembali dan permintaan terhadap listrik dan bahan bakar akan berangsur pulih. Hal ini jadi sentimen positif yang mampu mengerek permintaan batu bara, sehingga membuat harganya pelan-pelan menguat.
China sebagai negara pertama yang sudah mendeklarasikan kemenangannya melawan virus corona mencatatkan kenaikan impor batu bara yang signifikan April lalu. Total stok batu bara di berbagai pelabuhan utama di China juga tercatat mulai mengalami penurunan.
Berdasarkan data Refinitiv, persediaan total di pelabuhan utama Bohai di Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di Cina Utara mencapai 15,2 juta ton pada 15 Mei-2020, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 17,2 juta ton.
Impor batu bara di negara-negara konsumen batu bara termal Australia di Asia pada bulan Mei masih tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sampai dengan 19 Mei 2020, Korea Selatan telah mengimpor 4 juta ton batu bara. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,6 juta ton.
Pada periode yang sama, Jepang telah mengimpor 6,3 juta ton batu bara. Volume ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,1 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Menguat sih, tapi Harga Batu Bara Rawan Koreksi
Senin (25/5/2020), harga batu bara untuk kontrak yang ramai diperdagangkan ditutup di level US$ 56,1/ton. Di sepanjang bulan Mei 2020, harga batu bara telah naik 7,06%. Harga batu bara on track menuju level US$ 60/barel.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan pada hari Senin (25/5/2020) bahwa keadaan darurat akan dicabut di lima dari 47 prefektur negara tersebut, mengacu pada siaran berita stasiun televisi NHK.
Pelonggaran ini memunculkan harapan bahwa ekonomi akan bergeliat kembali dan permintaan terhadap listrik dan bahan bakar akan berangsur pulih. Hal ini jadi sentimen positif yang mampu mengerek permintaan batu bara, sehingga membuat harganya pelan-pelan menguat.
China sebagai negara pertama yang sudah mendeklarasikan kemenangannya melawan virus corona mencatatkan kenaikan impor batu bara yang signifikan April lalu. Total stok batu bara di berbagai pelabuhan utama di China juga tercatat mulai mengalami penurunan.
Berdasarkan data Refinitiv, persediaan total di pelabuhan utama Bohai di Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di Cina Utara mencapai 15,2 juta ton pada 15 Mei-2020, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 17,2 juta ton.
Impor batu bara di negara-negara konsumen batu bara termal Australia di Asia pada bulan Mei masih tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sampai dengan 19 Mei 2020, Korea Selatan telah mengimpor 4 juta ton batu bara. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,6 juta ton.
Pada periode yang sama, Jepang telah mengimpor 6,3 juta ton batu bara. Volume ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,1 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Menguat sih, tapi Harga Batu Bara Rawan Koreksi
Most Popular