Banjir Kabar Baik, Harga CPO Melesat 2% Lebih di Awal Pekan

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 May 2020 14:05
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat pada perdagangan awal pekan ini. Berbagai berita baik menjadi sentimen positif yang mendongkrak harga CPO.

Senin (18/5/2020) harga CPO kontrak pengiriman Agustus 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) naik 43 ringgit atau menguat 2,06% ke RM 2.132/ton. Ini menandai kali pertama harga CPO naik ke atas RM 2.100/ton sejak 24 April lalu. 



Kenaikan harga CPO yang terjadi hari ini tak lepas dari mulai banyaknya negara-negara yang melonggarkan pembatasannya seiring dengan penurunan jumlah kasus infeksi virus corona. 

Harga CPO memang berada pada tren menguat sejak 5 Mei 2020. Sentimen pelonggaran lockdown telah memicu harga untuk naik. Perputaran roda ekonomi yang lebih kencang dari sebelumnya berpotensi memicu permintaan akan minyak nabati perlahan-lahan naik.

Maklum, selama lockdown berlangsung terutama di Eropa dan India sektor transportasi lumpuh, hotel dan restoran tutup dan banyak pula yang gulung tikar. Jelas fenomena ini membuat permintaan terhadap minyak nabati terutama minyak sawit menurun.


Selain pelonggaran lockdown dan segala pembatasan lainnya, harga minyak yang naik lebih dari US$ 1 juga turut menjadi pendongkrak harga CPO. Jelang tanggal berakhirnya kontrak pengiriman Juni 2020, harga minyak mentah melesat dan kini diperdagangkan di US$ 30/barel.

CPO merupakan salah satu komponen dalam pembuatan biodiesel yang merupakan produk substitusi untuk minyak. Sehingga pergerakan harga minyak mentah juga turut menjadi sentimen yang menggerakkan harga CPO. 

Di sisi lain survey yang dilakukan oleh perusahaan kargo asal Malaysia memperkirakan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia hingga pertengahan bulan Mei ini diperkirakan tumbuh 6-7%.





TIM RISET CNBC INDONESIA



[Gambas:Video CNBC]




(twg/twg) Next Article Kamis Ambles, Hari ini Harga CPO Menguat Tipis 8 Ringgit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular