91% Pasien Corona Sembuh, Dolar Australia Menguat ke Rp 9.560

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 May 2020 13:19
Australian dollars are seen in an illustration photo February 8, 2018. REUTERS/Daniel Munoz
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (18/5/2020) setelah penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) hanya bertambah satu digit, serta semakin banyak pasien yang sembuh di Negeri Kanguru ini.

Pada pukul 12:49 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.560,92, dolar Australia menguat 0,51% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Berdasarkan data terbaru Worldometer, ada penambahan kasus Covid-19 per hari di Australia hanya 9 orang, sehingga total saat ini menjadi 7.054 kasus. Selain itu, dari total kasus tersebut sebanyak 6.392 pasien atau 91% sudah sembuh. Korban meninggal sebanyak 99 orang, dan yang masih dalam perawatan 563 pasien.

Pemerintah Negeri Boomerang ini juga sudah melakukan tes ke lebih dari 1 juta warganya, dan yang positif Covid-19 kurang dari 1%.



Penambahan kasus baru yang melambat membuat Australia melonggarkan kebijakan karantina wilayah "lockdown". Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison Jumat (8/5/2020) lalu mengumumkan akan melonggarkan lockdown dalam tiga tahap, dan membuka seluruhnya di bulan Juli.

Tahap pertama pelonggaran lockdown Australia akan mengizinkan restoran dan kafe kembali beroperasi dan diperbolehkan melayani 10 konsumen dalam satu waktu. Jika tidak terjadi penyebaran kasus, maka tahap kedua akan dimulai dengan mengizinkan gym dan bioskop kembali buka dan melayani 10 konsumen dalam satu waktu.

Tahap ketiga pemerintah akan mengizinkan kerumunan hingga 100 orang dan perkantoran kembali beroperasi. Wisatawan domestik juga akan diizinkan berpergian.

Pelonggaran lockdown tentunya berdampak bagus, roda perekonomian kembali berputar dan perlahan bangkit dari kemerosotan.

Tetapi di sisi lain, ada risiko terjadinya penyebaran pandemi Covid-19 gelombang kedua, China dan Korea Selatan bisa menjadi contoh.



Kedua negara tersebut sebelumnya sudah "menang" melawan virus corona kini harus kembali siaga akibat adanya penambahan kasus baru. Pemerintah China mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown di Kota Shulan, Provinsi Jilin.

Sementara itu dari Korea Selatan, beberapa pekan lalu Korsel melaporkan penambahan kasus 1 digit bahkan sempat zero infection. Tetapi sejak pekan lau sudah ada ratusan kasus baru yang terjangkit dari sebuah klub.

Balik lagi ke Australia, sepekan setelah pengumuman pelonggaran lockdown, penambahan kasus di Australia masih stabil satu digit per hari, selain itu semakin banyak pasien yang sembuh, sehingga dolar Australia perkasa.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular