Efek Covid-19

LPS: DPK April Melambat, Bunga Deposito Turun Jadi 5,5%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 May 2020 10:33
Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place, Jakarta, Rabu 26/2/2020. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place, Jakarta, Rabu 26/2/2020. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan kepercayaan masyarakat menyimpan dana mereka di bank nasional masih tinggi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) kendati memang ada perlambatan dibanding bulan-bulan sebelum wabah ini menjangkiti global dan Indonesia.

"Pergerakan DPK [dana pihak ketiga] bank dan suku bunga deposito menjadi tugas LPS. Kepercayaan masyarakat masih tinggi dalam mempercayakan dana mereka," kata Ketua Dewan Komisioner LPS L dalam konferensi pers bersama KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) secara virtual, Senin (11/5/2020).

Dia menjelaskan, secara umum DPK memang melambat sejalan dengan melambatnya kegiatan ekonomi. Hanya saja pertumbuhan DPK masih aman.

Secara yoy (year on year) DPK masih tumbuh 7,98% di April, melambat dibandingkan dengan Maret yang naik 9,66%. Namun jika dibandingkan dengan Februari yakni naik 7,71%, justru DPK menunjukkan angka lebih tinggi.


"[DPK] masih dapat tumbuh, komponen tabungan yoy tumbuh 10,2% dari 9,5% di Maret dan 8,11% di April, sementara ada perlambatan rekening giro turun 9,77% di April namun hal ini kemungkinan ada pembayaran bunga utang dan pokok dividen perusahaan di samping bayar pajak yang mundur karena ada keringanan," kata mantan Deputi Gubernur BI ini.

Sementara itu, suku bunga deposito masih turun dipengaruhi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan pelonggaran likuiditas dari BI.

"Secara kuartalan pada akhir Q1 tahun ini, [suku bunga] deposito rupiah turun 28 bps [basis poin] menjadi 5,5% dan kami pantau terus turun April dan hingga awal Mei. Terlihat juga pada suku bunga valas turun angkanya 1,01%," jelasnya.

Dia menjelaskan selama 2020, LPS sudah menurunkan LPS Rate sebesar 50 bps jadi 5,70%. "Situasi terakhir akan terus turun dan LPS terus pantau DPK dan tren penurunan suku bunga [deposito] dan likuiditas," katanya.

Selain itu, dalam memberikan ruang gerak bagi perbankan, LPS juga sudah memberikan kelonggaran pembayaran premi penjaminan semester 2 berlaku Juli sampai akhir tahun. "Dengan pelonggaran ini bank terlambat bayar premi tidak didenda [alias] 0% terhitung Juli."


[Gambas:Video CNBC]





(tas/tas) Next Article LPS Buka Ruang Penurunan Suku Bunga Penjaminan, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular