Sektor Riil Terancam, OJK Paparkan Kondisi Sektor Keuangan RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 May 2020 09:52
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). (Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). (Youtube Kemenkeu RI)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan hasil penilaian (assessment) terakhir periode Maret-April yang menunjukkan sektor keuangan Indonesia masih stabil. Meskipun ada kecenderungan sektor riil melemah dan kondisi pasar modal masih belum pulih.

"Hal ini tidak bisa bisa dihindari karena Covid-19 ini berdampak ke sektor riil dan akan ditransmisikan ke sektor keuangan. Tinggal bagaimana kita lakukan kebijakan untuk mitigasi. Hal ini [dilakukan] jangan sampai terlalu dalam dampaknya," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (11/5/2020).

"Dan pekerjaan dilajukan bersama Menkeu, Gubernur BI [Bank Indonesia], LPS [Lembaga Penjamin Simpanan] dan juga bersama dengan pelaku usaha," kata Wimboh.

Dia menambahkan, fungsi intermediasi di sektor jasa keuangan masih positif dan terkendali. Selama April, volatilitas di pasar keuangan global mulai turun meskipun pasar modal domestik belum sepenuhnya pulih, tapi menunjukkan perbaikan.

"IHSG, rupiah dan obligasi terkena pada Maret, [tapi] mereda di April," kata Wimboh.


Selama tahun berjalan hingga 8 Mei 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 27,02%.

IHSG sudah berada pada level 4.597,4, setelah mencapai titik terendah 24 Maret 2020 yakni 3.937,6.

Dia mengatakan saat ini volatilitas indeks sudah terpantau lebih rendah meski investor asing masih melakukan jual bersih atau net sell Rp 20,79 triliun selama tahun berjalan (year to date/ytd).

Sementara itu, di pasar surat berharga negara (SBN) mengalami tekanan secara ytd hingga 8 Mei. Yield atau imbal hasil SBN Indonesia naik 70,9 bps (basis poin) secara ytd dan net sell asing di SBN mencapai Rp 139,1 triliun hingga 6 Mei 2020.

Sementara itu, stabilitas di sektor jasa keuangan masih cukup baik dengan tingkat kecukupan modal yang tinggi.

Pada Maret 2020, CAR (rasio kecukupan modal) bank sempat mengalami penurunan, tapi masih tinggi yakni 21,77%, sementara pada Desember 2019 CAR perbankan RI tercatat 23,31%.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) meningkat, tapi masih terjaga sebesar 2,77%, di mana pada Desember 2019 NPL tercatat sebesar 2,53%. Sektor pendorong peningkatan NPL terbesar, yaitu transportasi, pengolahan, perdagangan dan rumah tangga.

Sementara itu, risk base capital (RBC) atau rasio kesehatan perusahaan asuransi jiwa dan umum, di atas ambang batas (threshold) yang ditentukan OJK, saat ini RBC asuransi yakni 642,7% dibandingkan Desember 2019 sebesar 789%.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article OJK Sebut Industri Keuangan RI Aman, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular