Kinerja Kuartal I Bank Mega Lampaui Proyeksi 2020
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 April 2020 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) memperkirakan total aset sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 110 triliun, atau diproyeksi naik 9,13%.
Adapun sepanjang kuartal I-2020 total aset Bank Mega sudah naik sebesar 18,2% menjadi Rp 99,26 triliun. Artinya kinerja kuartal I sudah di atas proyeksi tahun 2020.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan proyeksi laba sebelum pajak pada 2020 mencapai Rp 3 triliun, naik 20% dibandingkan dengan 2019. Hingga kuartal I-2020, Bank di bawah naungan CT Corpora ini sudah mengantongi laba sebelum pajak sebesar Rp 801 miliar, naik 32% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Kenaikan laba ini diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga bersih senilai Rp 989,14 miliar, naik 9,7% dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 901,37 miliar. Sementara pendapatan operasional lainnya melesat 33,59% menjadi Rp 801,7 miliar, dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 600 miliar yang didukung oleh penjualan efek dan transaksi mata uang asing.
Proyeksi berikutnya adalah dana pihak ketiga (DPK) yang diharapkan bisa menyentuh Rp 82 triliun. Angka ini naik 12% dibandingkan dengan 2019.
Jika melihat kinerja sepanjang kuartal I-2020, target DPK ini tentu bisa dicapai dimana hingga Maret 2020 DPK Bank Mega tercatat melesat 29% menjadi Rp 76,06 triliun. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama 2019 senilai Rp 58,96 triliun.
Berikutnya adalah kredit yang diproyeksikan bisa naik 15% menjadi Rp 61 triliun. Jika melihat catatan kinerja kuartal I-2020, Bank Mega setelah menghimpun kredit Rp 53,67 triliun pada Maret 2020. Angka ini naik 23,15% dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 43,57 triliun.
Meski kredit tumbuh tinggi, Bank Mega konsisten menjaga loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 67,48% pada Maret 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan Maret 2019 di level 71,31%. Selain itu, NPL gross bank BUKU 3 ini juga terjaga di level 1,55%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,75%. Sementara Return of Asset (ROA) tercatat naik menjadi 3,29% dan Return of Equity (ROE) 17,57%.
(dob/dob) Next Article Melesat 25,2%, Bank Mega Raih Laba Bersih Rp 2 Triliun
Adapun sepanjang kuartal I-2020 total aset Bank Mega sudah naik sebesar 18,2% menjadi Rp 99,26 triliun. Artinya kinerja kuartal I sudah di atas proyeksi tahun 2020.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan proyeksi laba sebelum pajak pada 2020 mencapai Rp 3 triliun, naik 20% dibandingkan dengan 2019. Hingga kuartal I-2020, Bank di bawah naungan CT Corpora ini sudah mengantongi laba sebelum pajak sebesar Rp 801 miliar, naik 32% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Proyeksi berikutnya adalah dana pihak ketiga (DPK) yang diharapkan bisa menyentuh Rp 82 triliun. Angka ini naik 12% dibandingkan dengan 2019.
Jika melihat kinerja sepanjang kuartal I-2020, target DPK ini tentu bisa dicapai dimana hingga Maret 2020 DPK Bank Mega tercatat melesat 29% menjadi Rp 76,06 triliun. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama 2019 senilai Rp 58,96 triliun.
Berikutnya adalah kredit yang diproyeksikan bisa naik 15% menjadi Rp 61 triliun. Jika melihat catatan kinerja kuartal I-2020, Bank Mega setelah menghimpun kredit Rp 53,67 triliun pada Maret 2020. Angka ini naik 23,15% dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 43,57 triliun.
Meski kredit tumbuh tinggi, Bank Mega konsisten menjaga loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 67,48% pada Maret 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan Maret 2019 di level 71,31%. Selain itu, NPL gross bank BUKU 3 ini juga terjaga di level 1,55%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,75%. Sementara Return of Asset (ROA) tercatat naik menjadi 3,29% dan Return of Equity (ROE) 17,57%.
(dob/dob) Next Article Melesat 25,2%, Bank Mega Raih Laba Bersih Rp 2 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular