
Resesi Global Menghantui, Obligasi RI Diburu Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada Rabu ini (15/4/2020) menguat setelah Bank Indonesia (BI) menetapkan sejumlah kebijakan lanjutan, termasuk meningkatkan instrumen kuantitatif atau quantitative easing (QE).
Di sisi lain, penguatan obligasi Tanah Air juga terdorong oleh kabar dari Dana Moneter Internasional (IMF). Ramalan terbaru IMF bertajuk 'The Great Lockdown' menyatakan bahwa ekonomi global bakal terkontraksi tajam hingga minus 3% di tahun ini, jauh lebih buruk sejak krisis keuangan yang terjadi di 2008-2009.
"Virus corona dan upaya negara-negara untuk mengendalikannya telah menempatkan ekonomi global pada jalur resesi terburuk sejak Depresi Hebat (Great Depression)," kata Gita Gopinath, Kepala Ekonom IMF, Selasa (14/4), dilansir CNBC International.
Apresiasi dalam harga obligasi senada dengan penguatan yang terjadi di pasar surat utang negara maju dan berkembang, meski bervariasi.
Data Refinitiv menunjukkan apresiasi harga surat utang negara (SUN) tercermin dari dua seri acuan (benchmark). Dua seri tersebut adalah FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun. Sementara untuk seri FR0081 bertenor 5 tahun dan FR0083 bertenor 20 mengalami pelemahan
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 10,3 basis poin (bps) menjadi 7,927%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 15 Apr'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 14 Apr'20 (%) | Yield 15 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 15 Apr'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.565 | 7.586 | 2.10 | 7.2354 |
FR0082 | 10 tahun | 8.03 | 7.927 | -10.30 | 7.8132 |
FR0080 | 15 tahun | 8.269 | 8.24 | -2.90 | 8.0684 |
FR0083 | 20 tahun | 8.326 | 8.328 | 0.20 | 8.1380 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 2,42 poin (0,92%) menjadi 264,95 dari posisi kemarin 262,53.
Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada Rabu (15/4/2020), Rupiah menguat 0,38% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 15.550/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terbaik Ketiga
Penguatan harga SUN senada dengan kenaikan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, meski bervariasi. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN menjadi yang terbaik ketiga setelah Malaysia dan Brasil.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariasi, yang kesemuanya hampir mencatatkan penurunan tingkat yield. Sementara surat utang negara yang paling menguat yaitu Malaysia, yang mengalami penurunan tingkat yield 22,1 basis poin (bps).
Hal tersebut mencerminkan investor global kembali masuk ke pasar pendapatan tetap (fixed income) ini di tengah risiko resesi akibat penyebaran wabah virus corona yang semakin meningkat. Di sisi lain kebijakan stimulus yang diterapkan (BI) menjadi daya dorong tambahan.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 14 Apr'20 (%) | Yield 15 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 7.62 | 7.47 | -15.00 |
China (A+) | 2.564 | 2.551 | -1.30 |
Jerman (AAA) | -0.346 | -0.445 | -9.90 |
Prancis (AA) | 0.129 | 0.06 | -6.90 |
Inggris Raya (AA) | 0.313 | 0.31 | -0.30 |
India (BBB-) | 6.495 | 6.435 | -6.00 |
Jepang (A) | 0.017 | 0.022 | 0.50 |
Malaysia (A-) | 3.369 | 3.148 | -22.10 |
Filipina (BBB) | 4.232 | 4.243 | 1.10 |
Rusia (BBB) | 6.68 | 6.75 | 7.00 |
Singapura (AAA) | 1.106 | 1.069 | -3.70 |
Thailand (BBB+) | 1.42 | 1.42 | 0.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.754 | 0.677 | -7.70 |
Afrika Selatan (BB+) | 10.6 | 10.615 | 1.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas) Next Article Asing Lepas SBN, Obligasi RI Tertekan Kian Dekati Angka 7,95%