
Fitch Solutions: Ekonomi Dunia Resesi, PDB RI Tumbuh 4,2%
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 April 2020 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Solutions Country Risk and Industry Research merilis outlook bulanan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Dalam rilisnya tersebut, Fitch Solutions memprediksi perekonomian global dan juga Indonesia.
Situs worldometers pada Jumat (10/4/2020) mencatat, ada sebanyak 1.615.049 kasus konfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 96.791 meninggal dan sebanyak 362.538 sembuh.
Penyebaran tersebut membuat beberapa negara mengambil kebijakan karantina wilayah (lockdown) atau satu negara penuh, sehingga roda perekonomian menurun drastis. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi global akan melambat, bahkan resesi hampir pasti terjadi.
Fitch Solutions dalam outlook bulanan yang dirilis Maret lalu memprediksi perekonomian global akan mengalami resesi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksi berada di antara 0% dan -0,5%. Fitch Solutions juga melihat perekonomian global baru mulai keluar dari resesi di akhir kuartal IV-2020.
"Kami percaya perekonomian global mulai bisa keluar dari resesi di akhir kuartal-IV, dilihat dari resesi-resesi yang terjadi sejak 1948 yang rata-rata berlangsung selama 10 bulan hingga 12 bulan" tulis Fitch Solutions. Proyeksi tersebut diberikan dengan asumsi pandemi Covid-19 mampu dihentikan dalam dua bulan ke depan.
Perekonomian Asia diprediksi akan tumbuh 1,9% di tahun ini, jauh melambat dibandingkan proyeksi pertumbuhan tahun lalu 4,3%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi China yang merupakan asal virus corona juga dipangkas nyaris setengah dari proyeksi sebelumnya.
"Saat ini kami memprediksi perekonomian China akan melambat menjadi 2,6% di tahun 2020, dari proyeksi sebelumnya 4,2%, setelah melihat beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi China akan mengalami kontraksi year-on-year di kuartal-I," tulis Fitch Solutions.
Tekanan yang dihadapi perekonomian China membuat Fitch Solutions memprediksi akan ada pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral China. Sementara senjata utama Negeri Tirai Bambu untuk memacu perekonomian akan datang dari kebijakan fiskal.
Untuk kawasan ASEAN, ekonomi Thailand diprediksi mengalami kontraksi 1,4% di tahun ini. Sementara Indonesia, meski disebut menjadi yang paling terpukul, tetapi perekonomian diprediksi tumbuh 4,2%, dengan nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.750/US$ di akhir tahun nanti.
Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Fitch Solutions tersebut terbilang cukup optimistis dibandingkan prediksi yang diberikan institusi lainnya. Bahkan Fitch Ratings, lembaga terpisah dari Fitch Solutions, dalam laporan berjudul "Global Economic Outlook-Crisis Update: 2 April 2020" memperkirakan PDB Indonesia tahun ini hanya tumbuh 2%.
Lembaga think thank independen Next Policy juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar -0,84% hingga 2,57%. PDB minus itu merupakan skenario terburuk dengan asumsi 75% ekonomi terhenti 6 bulan, sedangkan pertumbuhan PDB 2,57% merupakan skenario terbaik dengan asumsi 50% ekonomi terhenti selama 4 bulan.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga memberikan skenario pertumbuhan ekonomi saat konferensi pers kemarin. "Skenario di kuartal I-2020 4,7% kemudian di kuartal II-2020 1,1% dan di kuartal III-2020 mencapai 1,3% dan kemudian meningkat di kuartal IV-2020 2,4%," kata Perry Kamis (9/4/2020)
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/miq) Next Article Ramalan Fitch: Di 2020 Rupiah Bakal Makin Perkasa!
Situs worldometers pada Jumat (10/4/2020) mencatat, ada sebanyak 1.615.049 kasus konfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 96.791 meninggal dan sebanyak 362.538 sembuh.
Penyebaran tersebut membuat beberapa negara mengambil kebijakan karantina wilayah (lockdown) atau satu negara penuh, sehingga roda perekonomian menurun drastis. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi global akan melambat, bahkan resesi hampir pasti terjadi.
Fitch Solutions dalam outlook bulanan yang dirilis Maret lalu memprediksi perekonomian global akan mengalami resesi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksi berada di antara 0% dan -0,5%. Fitch Solutions juga melihat perekonomian global baru mulai keluar dari resesi di akhir kuartal IV-2020.
"Kami percaya perekonomian global mulai bisa keluar dari resesi di akhir kuartal-IV, dilihat dari resesi-resesi yang terjadi sejak 1948 yang rata-rata berlangsung selama 10 bulan hingga 12 bulan" tulis Fitch Solutions. Proyeksi tersebut diberikan dengan asumsi pandemi Covid-19 mampu dihentikan dalam dua bulan ke depan.
Perekonomian Asia diprediksi akan tumbuh 1,9% di tahun ini, jauh melambat dibandingkan proyeksi pertumbuhan tahun lalu 4,3%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi China yang merupakan asal virus corona juga dipangkas nyaris setengah dari proyeksi sebelumnya.
"Saat ini kami memprediksi perekonomian China akan melambat menjadi 2,6% di tahun 2020, dari proyeksi sebelumnya 4,2%, setelah melihat beberapa indikator yang menunjukkan ekonomi China akan mengalami kontraksi year-on-year di kuartal-I," tulis Fitch Solutions.
Tekanan yang dihadapi perekonomian China membuat Fitch Solutions memprediksi akan ada pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral China. Sementara senjata utama Negeri Tirai Bambu untuk memacu perekonomian akan datang dari kebijakan fiskal.
Untuk kawasan ASEAN, ekonomi Thailand diprediksi mengalami kontraksi 1,4% di tahun ini. Sementara Indonesia, meski disebut menjadi yang paling terpukul, tetapi perekonomian diprediksi tumbuh 4,2%, dengan nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.750/US$ di akhir tahun nanti.
Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Fitch Solutions tersebut terbilang cukup optimistis dibandingkan prediksi yang diberikan institusi lainnya. Bahkan Fitch Ratings, lembaga terpisah dari Fitch Solutions, dalam laporan berjudul "Global Economic Outlook-Crisis Update: 2 April 2020" memperkirakan PDB Indonesia tahun ini hanya tumbuh 2%.
Lembaga think thank independen Next Policy juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar -0,84% hingga 2,57%. PDB minus itu merupakan skenario terburuk dengan asumsi 75% ekonomi terhenti 6 bulan, sedangkan pertumbuhan PDB 2,57% merupakan skenario terbaik dengan asumsi 50% ekonomi terhenti selama 4 bulan.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga memberikan skenario pertumbuhan ekonomi saat konferensi pers kemarin. "Skenario di kuartal I-2020 4,7% kemudian di kuartal II-2020 1,1% dan di kuartal III-2020 mencapai 1,3% dan kemudian meningkat di kuartal IV-2020 2,4%," kata Perry Kamis (9/4/2020)
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/miq) Next Article Ramalan Fitch: Di 2020 Rupiah Bakal Makin Perkasa!
Most Popular