Corona Diramal Bawa Keuntungan ke Rupiah, Kok Bisa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 February 2020 11:27
Virus corona diramal membawa keuntungan untuk Indonesia
Foto: Bank Indonesia (BI)
akarta, CNBC Indonesia - Walaupun menjadi ketakutan terbesar dunia, virusĀ corona rupanya membawa keuntungan untuk Indonesia. Menurut data penelitian Fitch Solutions, rupiah menguat akibat menyebarnya virus corona di berbagai negara.

Fitch Solutions memaparkan perkiraan rupiah Indonesia dari Rp 13.650 per US$ 1 sebelumnya, menjadi rata-rata Rp 14.207 per US$ 1 pada tahun 2020. Ini merupakan penelitian yang dilakukan guna melihat Outlook Jangka Pendek, sekitar tiga hingga enam bulan.



"Revisi kami datang di belakang meningkatnya tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Indonesia dari epidemi COVID-19 yang dimulai di China, karena meningkatnya ancaman pandemi global," kata penelitian tersebut sebagaimana diterima CNBC Indonesia Sabtu (29/2/2020).

"Kami menyoroti bahwa karena Indonesia belum melaporkan kasus virus korona sendiri, risiko terhadap mata uang ini sangat diperhitungkan dengan penurunan dalam cakrawala jangka pendek," tambah penelitian tersebut.

Sedangkan untuk Outlook Jangka Panjang, yang durasinya sekitar enam hingga 24 bulan, Fitch Solutions memperkirakan rupiah akan stabil dan memperkirakan unit rata-rata Rp 13.900 per US$ 1 pada tahun 2021 mendatang.

"Pandangan kami sebagian besar didasarkan pada asumsi bahwa epidemi virus corona di Asia pada akhir Q220. Kami percaya bahwa ini akan diikuti oleh normalisasi bertahap dari arus perdagangan dan perjalanan internasional, yang akan mengurangi tekanan pada akun eksternal Indonesia dan dengan demikian pada unit IDR atau USD," papar penelitian tersebut.



Selain itu, Fitch Solutions juga mencatat bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China, yang mengalami peningkatan pada tahun 2019 lalu, telah mereda sejak penandatanganan perjanjian perdagangan 'fase satu'.

"Dengan demikian, ada kemungkinan pemulihan kuat arus perdagangan dalam jangka panjang," imbuhnya.

Sayangnya, risiko terhadap outlook yang dipaparkan berada pada sisi negatifnya. Sebab hingga kini belum ada keputusan kapan epidemi virus corona dapat diatasi, dan persentase virus ini untuk menjadi pandemi global juga kian membesar.

Selain itu, Indonesia juga belum melaporkan satu kasus pun mengenai penyebaran virus corona. Banyak negara yang menyangka pemerintah Indonesia tidak teliti dalam mengetes keberadaan virus tersebut. Jika terbukti Indonesia memiliki kasus virus corona, akan ada kemungkinan bahwa sentimen investor dapat memburuk dengan cepat.

Berdasarkan data Arcgis pukul 11:00 WIB, sejauh ini sudah ada 58 negara yang terkonfirmasi memiliki virus tersebut, namun Indonesia tidak termasuk di dalamnya. Ada sebanyak 84.124 kasus virus corona, dengan kematian 2.867 kasus, dan 36.711 kasus berhasil disembuhkan.

Sebanyak 78.824 kasus terkonfirmasi ada di Mainland China, sedangkan Korea Selatan menjadi negara kedua terbanyak yang memiliki 2.337 kasus terkonfirmasi.

Posisi ketiga diduduki Italia dengan 888 kasus sementara di bawahnya kapal pesiar Diamond Princess dengan 705 kasus. Selain itu, Iran (388 kasus), Jepang (228 kasus), Hong Kong (94 kasus), Singapura (93 kasus), Amerika Serikat (62 kasus).

(sef/sef) Next Article Tsunami Corona India Bikin Rupee dan Bursa Saham Sengsara!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular