Analisis Teknikal

Fundamental & Teknikal Selaras, IHSG Masih Ngegas di Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
01 April 2020 13:12
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I Rabu (1/4/2020) menguat 0,36% ke level 4.555,35.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (1/4/2020) menguat 0,36% ke level 4.555,35 di tengah keputusan pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal melalui tambahan belanja dan pembiayaan dalam APBN 2020 demi penanganan pandemi COVID-19.

Pada Selasa kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah siap menggelontorkan dana mencapai Rp 405,1 triliun yang akan digunakan untuk dana kesehatan sebesar Rp 75 triliun, Rp 110 triliun untuk jaring pengaman/perlindungan sosial atau safety net (SSN), Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat.

Dana tersebut termasuk Rp 150 triliun yang nantinya akan dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan serta pembiayaan untuk UMKM dan usaha.


Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,56 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 71,07 miliar.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG diantaranya saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) (20,91%), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (16,55%), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (4,79%), PT Indofarma Tbk (INAF) (4,17%), sedangkan PT Metro Healtcare Indonesia Tbk (CARE) (3,53%).

Di sisi lain, penguatan IHSG merespon laporan survei swasta Caixin yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China sedikit meningkat di bulan Maret.

Caixin PMI manufaktur China bulan Maret berada di 50,1 di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk pembacaan 45,5. Kendati berbalik dari PMI manufaktur Indonesia untuk bulan Februari mengalami kontraksi. Hal ini tercermin dari angka PMI yang berada di bawah 50 yakni di 45.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average (MA) periode 10 yang artinya menggunakan 10 batang (bar) sebelumnya, masih berada di atas garis MA, sehingga kecenderungan untuk masih bergerak ke atas.

Sementara dengan menggunakan metode batas atas (resistance) dan batas bawah (support), mencoba melewati level resistance di 4.615 dan berlanjut ke area 4.680. Sementara support berada di 4.500 hingga area 4.445.

Indikator stochastic memperjelas peluang kenaikan bagi IHSG dengan perpotongan garis MA yang terus bergerak ke area 80%, sehingga masih ada dorongan menguat.

Secara keseluruhan, dari fundamental yaitu stimulus pemerintah RI dan juga data Caixin PMI manufaktur China yang naik pergerakan IHSG masih cukup positif. Dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area resistance, maka IHSG masih berada di zona hijau.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(har/tas) Next Article Wall Street Babak Belur, Waspada IHSG Bakal Merah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular