
Perhatian! Ada Sinyal Positif Nih, IHSG Mencoba Tembus 4.375

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan Jumat (20/3/2020) saham IHSG berhasil merumput ke zona hijau, naik 2,18% ke level 4.194,94 dengan rentang harga tertinggi 4.238,26 dan terendah 3.918,34, karena paket stimulus pemerintah dan bank sentral global yang digelontorkan dalam skala besar.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Jumat kemarin sebesar Rp 13,18 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 794,02 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Saham-saham yang mendukung kenaikan di antaranya PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (+21,21%), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (+18,11%), PT United Tractor Tbk (UNTR) (+17,86%) , Sedangkan PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) (+16,45%) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (+15,5%).
Kenaikan IHSG seiring dengan naiknya saham Wall Street yang melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (19/3/2020) setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mengerahkan langkah-langkah darurat guna melindungi ekonomi global dari kejatuhan yang semakin dalam akibat pandemi virus corona.
Pada penutupan perdagangan sesi Jumat Dow Jones Industrial Average naik 0,9% atau 188,27 poin ke 20.087,19, S&P 500 naik 11,29 poin, atau 0,5%, menjadi 2.409,39 dan Nasdaq Composite naik 160,73 poin, atau 2,3% menjadi 7.150,58, didorong oleh reli saham perusahaan teknologi.
Secara fundamental, pada perdagangan pagi ini Senin (23/3/2020) bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi pemicu penurunan IHSG untuk turut melaju ke zona merah, Setelah Dow Jones Futures di buka melemah (-2,91%) pada 18.500,5.
Sementara, penurunan di futures Dow Jones Industrial Average tidak senada dengan pergerakan IHSG secara teknikal, mari kita simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area resistance dan support, bergerak ke atas lebih lanjut. Mencoba melewati tahanan atas atau resistance 4.310 dan berlanjut ke area 4.375. Sementara tahanan bawah atau support berada di 3.990 hingga area 3.730.
Sementara pola batang lilin (candlestick) terlihat membentuk pola Gravestone doji mengindikasikan kenaikan atau pembalikan arah (reversal). Gravestone doji memiliki harga open, close dan low yang sama atau hampir sama. Doji ini diberi nama gravestone karena bentuknya yang mirip batu nisan. Ada kalanya juga posisi body agak sedikit ke atas sehingga bentuknya menyerupai salib terbalik.
Jadi jika doji ini muncul pada saat tren turun (downtrend), itu merupakan pertanda bahwa tekanan jual (bearish) berkurang. Sebaliknya jika doji muncul pada saat tren naik (uptrend) artinya tekanan beli (bullish) mulai menurun.
Dari indikator stochastic yang digunakan untuk memberikan sinyal beli dan sinyal jual dengan menggunakan dua buah perpotongan garis sinyal juga memberi dukungan teknikal untuk bergerak ke atas. Artinya, area titik jenuh jual (oversold) sudah berakhir dengan adanya perpotongan dua buah garis ke atas.
Secara keseluruhan, pola candlestick Gravestone doji yang melawan arah downtrend sebelumnya dan dikombinasikan dengan indikator stochastic yang sudah mengalami perpotongan garis di area oversold, maka pergerakan IHSG selanjutnya secara teknikal untuk bergerak ke atas lebih lanjut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500