Lippo Mall Tutup Sementara, Bos Lippo Beberkan Kondisi LPKR

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 March 2020 08:33
Virus corona atau COVID-19 yang mulai menyebar di Tanah Air memicu pemilik mal-mal di Ibu Kota dan sekitarnya menutup operasional.
Foto: Chief Executive Officer PT. Lippo Karawaci, Tbk John Riady (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona atau COVID-19 yang mulai menyebar di Tanah Air memicu pemilik mal-mal di Ibu Kota dan sekitarnya menutup operasional sementara, salah satunya Lippo Mall Puri yang dikelola oleh Grup Lippo lewat PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).  Mal ini tutup mulai 23 Maret sampai 5 April 2020.

Berdasarkan kompilasi data CNBC Indonesia, beberapa mal lainnya yang juga menutup sebagian operasional dalam beberapa waktu mendatang ialah Summarecon Mall Kelapa Gading, Bekasi dan Serpong (25 Maret - 7 April 2020), dan Plaza Indonesia (25 Maret 2020 hingga 3 April 2020), Senayan City (23 Maret- 5 April 2020).

John Riady, CEO Lippo Karawaci, menegaskan perseroan telah mengumumkan pengurangan jam operasional di berbagai mal-mal dan hotel- hotel. Aksi ini akan menghasilkan strategi penghematan biaya untuk 3 bulan ke depan.


"Ke depannya, bisnis-bisnis kami akan terus melayani para pelanggan sembari secara aktif mempromosikan dan mengedukasi pelanggan tentang praktik menjaga jarak sosial dan kebersihan," kata John, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (30/3/2020).

Dari sisi keuangan, di tingkat perusahaan induk, Lippo Karawaci saat ini memiliki lebih dari Rp 3,5 triliun dalam bentuk tunai, secara substansial dalam mata uang dolar AS dan dolar Singapura.

Dia mengatakan tingkat utang bersih terhadap ekuitas perseroan yang hanya 21% LPKR tetap menjadi yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.
Hal ini memastikan perseroan berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi dampak pandemi global.

"
Dalam masa yang penuh ketidakpastian ini, kami telah membuat sejumlah keputusan yang menempatkan Lippo Karawaci di posisi terbaik bagi para karyawan, pelanggan, dan pemegang saham kami, "kata John.


"
Selama tiga bulan terakhir, kami telah secara proaktif mengambil langkah- langkah untuk memperkuat fleksibilitas keuangan kami dan hal ini nantinya akan membantu kami menavigasikan diri secara efektif untuk melalui suatu situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Selain itu, perseroan juga sudah me
nyesuaikan strategi lindung nilai (hedging) di awal kuartal pertama 2020 ketika nilai tukar US$/rupiah berada pada Rp 13.700/US$.

"Kami menghasilkan sekitar US$ 60 juta dengan memindahkan hedging kami dari Rp 15.000 ke Rp 17.500 untuk nilai pokok obligasi kami. 
"Keberhasilan menghapus semua obligasi yang jatuh tempo hingga 2025 melalui pembiayaan kembali obligasi kami senilai $425 juta dari tahun 2022 menjadi tahun 2025," kata John.

Tak hanya itu, katanya, anak perusahaan yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dengan kepemilikan 81%, berhasil meluncurkan Waterfront Estates, proyek perumahan tapak terbaru.

"Klaster pertama telah terjual habis sehingga kami kemudian membuka penjualan unit di klaster 2. Secara total, kami menjual lebih dari 304 rumah senilai Rp 262,6 miliar, dengan nilai masing-masing rumah berkisar di antara Rp 499 juta hingga Rp 1,5 miliar, dengan total tanah seluas 25.803 m
2. Hasil penjualan ini di atas target awal kami yaitu 250 rumah."

[Gambas:Video CNBC]



(tas/hps) Next Article Apa Kabar Proyek Distrik 1-2 Meikarta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular